Ramzan Kadyrov Desak Rusia Merebut Kembali Swiss Setelah Menghancurkan Ukraina dengan Senjata Nuklir

18 Desember 2022, 13:59 WIB
Pemimpin Chechnya Ramzan Kadyrov membagikan video aneh minggu ini untuk mengerahkan pasukannya.* /Telegram /Express

ZONA PRIANGAN - Ramzan Kadyrov kembali membuat heboh dunia maya. Pemimpin Chechnya dan sekutu dekat Vladimir Putin itu membagikan video propaganda di Telegram.

Selain menyerukan penggunaan nuklir untuk menghancurkan Ukraina, Ramzan Kadyrov dalam postingan terbaru mendesak Rusia untuk merebut kembali Swiss.

Dalam postingan tersebut, Ramzan Kadyrov menyertakan sebuah puisi dan mengingatkan Swiss yang direbut oleh tentara Kekaisaran Rusia pada 1799.

Baca Juga: Ukraina Minta Bantuan NATO, Hadapi Serangan Jutaan Prajurit Vladimir Putin dari Arah Belarus

Ramzan Kadyrov tampaknya ingin menggalang dukungan untuk invasi ke Ukraina. Namun, dia justru mendapat cemoohan dan disamakan dengan Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un.

Video propaganda Rusia menunjukkan panglima perang Chechnya, Ramzan Kadyrov menembakkan senapan Kalashnikov ke langit dan dengan canggung berlari di samping SUV militer.

Klip pendek tiga puluh detik diselingi dengan tembakan hitam-putih gerakan lambat dari Ramzan Kadyrov dalam seragam pertempuran lengkap.

Baca Juga: Ingin Tetap Hidup, 4.300 Prajurit Vladimir Putin Pura-pura Ditangkap Tentara Ukraina, Padahal Menyerah

Kadyrov juga terlihat memercik melalui genangan air yang besar sementara kendaraan militer mengelilinginya berputar-putar.

Penumpang kendaraan nongkrong di luar jendela dan juga menembakkan senapan ke udara, lapor Express.

Itu segera dibandingkan dengan video yang dirilis oleh diktator Korea Utara Kim Jong Un, serta montase aksi tahun 1980-an.

Baca Juga: 300 Marinir Rusia Mati Seperti Lalat Akibat Strategi Perang yang Salah di Wilayah Pavlivka dan Ugledar

Pemimpin Chechnya adalah pendukung kuat perang Rusia melawan Ukraina.

Pada bulan Oktober, Presiden Vladimir Putin memberi penghargaan kepada pemimpin macho itu dengan mempromosikannya dari Letnan Jenderal ke pangkat Kolonel Jenderal di militer Rusia.

Dia menjadi berita utama karena retorikanya yang bombastis terkait perang di Ukraina, termasuk tuntutan untuk menggunakan senjata nuklir hasil rendah dalam perang.

Baca Juga: Pejuang Ukraina Kepung Tentara Grup Wagner di Kota Melitopol, Jalur Pasokan di Jalan Raya M47 Diledakkan

Dia juga secara terbuka mendesak Presiden Putin untuk mengumumkan darurat militer di Rusia dan mobilisasi militer penuh.***

Editor: Parama Ghaly

Sumber: Express

Tags

Terkini

Terpopuler