ZONA PRIANGAN - Amerika Serikat telah memperingatkan Ukraina untuk tidak membunuh Jenderal Rusia, Valery Gerasimov.
Sebelumnya, Kiev memberi tahu Washington ada misi rahasia untuk membunuh Valery Gerasimov, saat Vladimir Putin memerintahkan para Jenderal maju ke garis depan.
Namun, Washington memperingatkan Kiev misi itu harus dibatalkan karena dianggap berlebihan. Sebab, kematian Valery Gerasimov bisa memicu perang lebih mengerikan.
Baca Juga: Ramzan Kadyrov Desak Rusia Merebut Kembali Swiss Setelah Menghancurkan Ukraina dengan Senjata Nuklir
Sebelumnya, militer Ukraina telah membunuh sejumlah Jenderal Kremlin yang membuat Vladimir Putin semakin geram.
Kepala staf umum Rusia, Jenderal Valery Gerasimov dilaporkan telah menjadi sasaran rencana pembunuhan berikutnya, saat ia mengunjungi garis depan di Ukraina dalam sebuah kunjungan rahasia.
Menurut New York Times, militer Ukraina telah memberi tahu AS sebagai tanggapan atas peringatan bahwa upaya pembunuhan Gerasimov telah dilakukan.
Sebanyak 14 jenderal Moskow telah terbunuh sejak awal invasi Rusia pada 24 Februari. Rencana pembunuhan Ukraina terhadap posisi Gerasimov dilaporkan terjadi di Izyum.
Seorang pejabat AS mengatakan kepada New York Times: "Kami mengatakan kepada mereka untuk tidak melakukannya. Kami seperti, 'Hei, itu terlalu berlebihan'."
Pada saat itu, pejabat pemerintah Ukraina Anton Gerashchenko mengklaim "sejumlah besar" perwira senior Rusia tewas dalam serangan itu, tetapi Gerasimov tidak termasuk korban, tulis Express.
Baca Juga: Ukraina Minta Bantuan NATO, Hadapi Serangan Jutaan Prajurit Vladimir Putin dari Arah Belarus
Menyusul serangan itu, militer Rusia mulai menarik kembali komandan senior dari posisi garis depan setelah awalnya mendorong para jenderal untuk lebih dekat dengan pertempuran untuk mempertahankan moral.***