ZONA PRIANGAN - Vladimir Putin merayakan malam Tahun Baru 2023 dengan meluncurkan 20 rudal jelajah ke wilayah Ukraina.
Rudal Moskow itu ditembakan dari Laut Kaspia dengan target Kota Kiev, Zhytomyr, dan Khmelnytskyi. Bangunan hotel dan rumah penduduk hancur.
Laporann sementara satu warga sipil tewas dalam serangan rudal terbesar dalam sepekan terakhir.
Dari belasan orang yang terluka di Kiev, seorang tercatat sebagai warga negara Jepang. Dia bekerja sebagai jurnalis.
Saat pasukan Kremlin menembakkan 20 rudal, pejuang Kiev berhasil melumpuhkan 12 di antaranya, rinciannya 6 di Kiev, 5 di Zhytomyr dan 1 di Khmelnytskyi.
Insiden ledakan rudal di Ukraina itu digambarkan oleh salah satu pejabat sebagai "teror di Malam Tahun Baru".
Sebuah hotel di selatan pusat Kiev dan sebuah bangunan tempat tinggal di distrik lain telah rusak dalam serangan rudal besar kedua Moskow.
Walikota Kiev, Vitali Klitschko mengatakan seorang jurnalis Jepang termasuk di antara yang terluka dan dibawa ke rumah sakit.
Sejak Oktober, Rusia telah menyerang infrastruktur penting di Ukraina dengan rentetan rudal dan pesawat tak berawak, menyebabkan pemadaman listrik yang meluas.
Baca Juga: Rusia Kehabisan Rudal, Intel Ukraina Sebut Pasukan Moskow Tidak Punya Kemampuan untuk Merebut Kiev
Menteri Luar Negeri Dmytro Kuleba menulis di Twitter setelah serangan itu: “Kali ini, serangan rudal massal Rusia sengaja menargetkan daerah pemukiman, bahkan bukan infrastruktur energi kita."
"Penjahat perang Vladimir Putin 'merayakan' Tahun Baru dengan membunuh orang," kata Kuleba, menyerukan agar Rusia dicabut dari kursi permanennya di dewan keamanan PBB.
Kyrylo Tymoshenko, Wakil Kepala Kantor presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky, mengatakan rudal menghantam sebuah hotel dan rumah terpisah.
Gubernur wilayah sekitar Kiev, Oleksiy Kuleba, telah memperingatkan sesaat sebelumnya tentang kemungkinan serangan rudal yang masuk, dan mengatakan pertahanan udara Ukraina berhasil melumpuhkannya.
“Negara teroris meluncurkan beberapa gelombang rudal. Mereka mengucapkan selamat tahun baru kepada kita. Tapi kami akan bertahan,” tulis Kuleba di Telegram yang dikutip Express.
Serangan itu diluncurkan saat Vladimir Putin mengatakan dalam pesan video tahun barunya bahwa negaranya berjuang di Ukraina untuk melindungi "tanah airnya", dan untuk mengamankan "kemerdekaan sejati".
Dalam pesan sembilan menit yang ditayangkan di televisi pemerintah Rusia – pidato terpanjang dari dua dekade pemerintahannya – Putin menyalahkan Barat karena memprovokasi perang dan berusaha untuk “melemahkan dan memecah belah Rusia”.***