China Tangguhkan 2 Penerbangan dari Indonesia, Akibat 6 Penumpangnya Positif Covid-19

19 November 2020, 22:16 WIB
Para penumpang asing memindai kartu kesehatan setibanya di Bandar Udara Internasional Tianhe, Wuhan, Provinsi Hubei, China, Kamis 19 November 2020. China Tangguhkan 2 Penerbangan dari Indonesia, Akibat 6 Penumpangnya Positif Covid-19. /ANTARA/M. Irfan Ilmie

ZONA PRIANGAN - Dua penerbangan dari Indonesia ditangguhkan Badan Penerbangan Sipil China (CAAC) bersama sejumlah penerbangan dari luar negeri, setelah beberapa hasil tes usap beberapa penumpangnya positif Covid-19.

Seperti dalam keterangan tertulisnya yang beredar di sejumlah media China, Kamis 19 November 2020, CAAC menyebutkan enam penumpang pesawat Sriwijaya Airlines nomor penerbangan SJ-3124 dari Jakarta ke Wuhan pada 6 November lalu hasil tes usapnya positif.

Dikutip ZonaPriangan.com dari ANTARA, SJ-3124 merupakan bentuk penghargaan atas minimnya kasus positif pada pesawat Sriwijaya Airlines nomor penerbangan SJ-3184 dari Jakarta ke Hangzhou.

Baca Juga: Ternyata Pandemi Percepat Transformasi Perusahaan BUMN, Erick Thohir: Bentuk Ekosistem Bisnis Baru

Tapi akibat adanya kasus positif pada SJ-3124, maka SJ-3184 penerbangan di jalur Jakarta-Hangzhou ditangguhkan selama sepekan, terhitung mulai Senin 23 November 2020 mendatang. Lalu SJ-3124 sendiri dibatalkan.

Pada 6 November juga pesawat Air French nomor penerbangan AF-198 dari Paris ke Pudong Shanghai kedapatan enam penumpangnya positif sehingga dikenai sanksi penangguhan selama sepekan mulai Senin 23 November 2020 mendatang.

Penangguhan selama sepekan juga dialami KL-831 (Amsterdam-Hangzhou) dan PK-854 (Islamabad-Xi'an).

Baca Juga: Kasus Positif Corona Membludak, Akibatnya Ruang Isolasi Pasien Covid-19 di RSUD Garut Hampir Penuh

Sementara Eithiopian Airlines nomor penerbangan ET-606 (Addis Ababa-Guangzhou) pada 7 November membawa 15 penumpang positif sehingga dikenai sanksi penangguhan selama empat pekan mulai Senin depan.

Selain itu, Air China nomor penerbangan CA-722( Minsk-Zhengzhou) dikenai sanksi penangguhan sepekan karena membawa enam penumpang positif.

CAAC memberlakukan penghargaan dan sanksi bagi penerbangan dari luar negeri.

Baca Juga: Lonjakan Covid-19 di Majalengka Tidak Lagi Mengenal Klaster, Virus Begitu Cepat dan Mudah menyebar

Penghargaan berupa penambahan jadwal penerbangan jika tidak ada penumpang positif dalam penerbangan sebelumnya.

Sebaliknya sanksi diberikan jika hasil tes usap salah satu penumpang setibanya di bandara China menunjukkan hasil positif.

Mulai 5 November lalu, Kedutaan China di Indonesia memberlakukan dua kali tes usap, masing-masing 72 jam dan 36 jam sebelum terbang, ditambah tes lgM 48 jam sebelum terbang.

Baca Juga: PDAM Tirtawening Klarifikasi Hoaks yang Beredar, Dirut Sempat Diisukan Meninggal Karena Covid-19

Jika ketiga tes tersebut hasilnya negatif, maka perwakilan pemerintah China di Indonesia memberikan sertifikat kesehatan kepada calon penumpang.

Sebelumnya hanya satu kali kewajiban tes usap pada tiga hari sebelum terbang.

Setibanya di China para penumpang dari berbagai negara, termasuk Indonesia, masih diwajibkan menjalani tiga kali tes usap, masing-masing satu kali di bandara tujuan dan dua kali selama masa karantina 14 hari di hotel yang telah ditetapkan oleh pemerintah setempat.***

Editor: Yurri Erfansyah

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler