Apakah Vaksin Covid-19 Bisa Mengakhiri Pandemi ? Simak Penuturan Para Pakar

- 14 Desember 2020, 21:21 WIB
Vaksin Covid-19 bukanlah “peluru perak” untuk mengakhiri pandemi ini./TASS/Bustle.com
Vaksin Covid-19 bukanlah “peluru perak” untuk mengakhiri pandemi ini./TASS/Bustle.com /

"Sebuah perkiraan menyebutkan, 70% dari populasi tersebut memerlukan vaksinasi,” katanya. "Ini adalah tantangan terbesarnya bahwa dua dosis dibutuhkan untuk satu orang, dan kita harus mendistribusikan ratusan juta dosis untuk negara dengan penduduk terbanyak,” tambahnya.

Begitu juga, tidak mudah untuk memvaksinasi 70% dari populasi. Penting disadari dengan vaksin Covid-19 ini, yaitu tetap akan menyisakan 5% orang-orang yang rentan terinfeksi, karena vaksin ini tidak 100% efektif.

"Bahkan bila kita mengantisipasinya dengan target secara agresif 80% populasi menerima vaksin, ini akan tetap menyisakan satu atau lebih orang yang rentan terhadap Covid-19,” kata Dr. Kathleen Jordan M.D., Wakil Presiden Senior Medical Affairs di layanan medis Tia, kepada Bustle.

Baca Juga: Pernah Kerja di Amerika dan Punya Uang Rp500 Juta, Teddy Ternyata Tinggal di Rumah Bekas Pemancingan

Tantangan untuk mengakhiri pandemi

Vaksin Covid-19 kemungkinan besar mirip dengan vaksin flu, di mana penyuntikan tidak hanya sekali.

“Kita tidak tahu berapa lama imunitas bertahan, dan suntikan selanjutnya mungkin diperlukan,” kata Dr. Wen.

Dari pengembangan vaksin Pfizer, Moderna dan perusahaan farmasi lain belum diketahui berapa lama produk mereka akan tetap efektif. Kepala BioNTech, perusahaan yang bermitra dengan Pfizer untuk mengembangkan vaksinnya, mengatakan pada November lalu dia berharap vaksinnya akan bertahan dalam waktu setahun, namun tidak bisa begitu saja bicara tanpa disertai data.

Baca Juga: Kontribusi Sigra, Gran Max PU, dan Terios, Membuat Penjualan Ritel Daihatsu Tembus 90 Ribu Unit

Penyebaran tanpa gejala juga harus diperhatikan. Vaksin yang sekarang tengah dievaluasi hanya diujicoba pada orang yang menunjukkan gejala Covid-19.

Ini berarti para ilmuwan tidak tahu apakah vaksin ini menghentikan kasus orang tanpa gejala. Karena banyak kasus Covid-19 tanpa menunjukan tanda-tanda penyakit, menurut studi berkisar antara 15% dan 80%.

Halaman:

Editor: Yudhi Prasetiyo


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah