ZONA PRIANGAN - Hubungan panas Amerika Serikat (AS) dan Cina belum juga mereda.
Selain terlihat secara fisik dengan kehadiran militer kedua negara di Laut Natuna Utara, gelagat perang juga terjadi di dunia cyber.
Presiden AS, Donald Trump menuduh peretas Cina memata-matai agen federal, namun belum memberikan bukti.
Baca Juga: Kebangkitan Komunis Menguat, Mulai Tercium Masuk Dalam Urusan Militer
Hal tersebut langsung direspons Kementerian luar negeri (Kemenlu) Cina yang menegaskan pihaknya menentang mata-mata dunia maya dan menindak kejahatan dunia maya.
Juru bicara Kemenlu Cina, Wang Wenbin mengatakan, AS telah mempolitisasi masalah keamanan cyber tanpa bukti konklusif dan terus menyebarkan informasi palsu.
"Sama saja melemparkan lumpur ke Cina dalam upaya untuk menodai citra Cina,” ucap Wang Wenbin yang dikutip zonapriangan, dari ABC News.
Baca Juga: Komunis Belum Hancur, Lakukan Operasi Intelejen Perkuat Pengaruh
"Kami berharap Amerika Serikat akan mengambil sikap yang lebih bertanggung jawab terhadap keamanan dunia maya," tegas Wang.