Kasus Covid-19 di Beijing Melonjak, Cina Sebut Indonesia Penyebab Klaster Baru

- 1 Januari 2021, 14:13 WIB
Ilustrasi Covid-19
Ilustrasi Covid-19 / Gerd Altmann/Pixabay


ZONA PRIANGAN - Kasus Covid-19 kembali melonjak di Cina dan membuat Pemerintah Beijing melakukan lockdown di beberapa distrik.

Pemberlakukan lockdown sudah dimulai sejak 29 Desember 2020 dan adan 14 lokal yang terkonfirmasi.

Alih-alih melakukan penanganan secepatnya, negara komunis itu menyebut klaster baru akibat kasus impor.

Baca Juga: Erdogan Kecam 4 Negara Muslim Jalin Hubungan dengan Israel, Indonesia Target Berikutnya

Ini yang mengagetkan, Cina menuding Indonesia sebagai pembawa Covid-19 masuk ke Beijing.

Artikel ini sebelumnya sudah tayang di zonajakarta.com dengan judul "Pemerintah Tiongkok Tuding Indonesia Jadi Dalang Munculnya Klaster Baru Covid-19 di Beijing".

Hasil analisa, Covid-19 yang masuk, merupakan virus corona varian yang biasa ditemukan di Asia Tenggara.

Baca Juga: Tiga Relawan Meninggal setelah Menerima Vaksin Covid-19, Dokter: Korban Tewas Tersambar Petir

Mengutip laporan CNA, dalam seminggu terakhir, Cina melaporkan 16 kasus Covid-19 yang sebagian besar berada di Distrik Shunyi.

Total ada 14 kasus lokal yang dikonfirmasi, satu kasus tanpa gejala, dan satu kasus impor, sejak infeksi pertama diidentifikasi pada 23 Desember.

Untuk mengantisipasi penyebaran, Cina telah melakukan pembatalan acara besar seperti kegiatan olaraga atau pameran.

Baca Juga: Ditemukan Virus Covid-19 Jenis Baru, Warga Panik Berebut Keluar Kota Hindari Aturan Lockdown

Tempat-tempat seperti bioskop, perpustakaan dan museum harus beroperasi dengan kapasitas 75 persen.

Masyarakat diminta tinggal di rumah dan diimbau tidak bepergian ke luar kota.

Menariknya, Chna justru menyalahkan Indonesia karena kasus virus corona di negaranya melonjak.

Baca Juga: Dua Desa di Kaki Gunung Ciremai Sempat Mencekam, Tiap Pagi Warga Temukan Ceceran Darah

Melansir Global Times, Pang Xinghuo, wakil direktur pusat kota untuk pencegahan dan pengendalian penyakit, mengumumkan hal itu pada konferensi pers yang digelar Rabu 30 Desember 2020.

Hasil analisa urutan genetik virus menunjukkan bahwa virus itu termasuk dalam genotipe-L dari cabang Eropa.

Virus itu memiliki kemiripan tinggi dengan strain virus yang ditemukan di Asia Tenggara pada November lalu.

Baca Juga: Saat Kolam Dikuras, Ikan Dewa di Cibulan Menghilang, Misteri Itu Belum Terpecahkan

"Kasus awal Cocid-19, yang menyebabkan kumpulan infeksi di wilayah tersebut, diimpor dari Indonesia," tuding Pang.

Menuutnya, asus ini dimulai dari seorang pria berusia 28 tahun yang memasuki Provinsi Fujian di Cina Timur pada akhir November.

Kemudian pria tersebut melakukan perjalanan ke distrik Shunyi di Beijing.

Baca Juga: Cerita Mistis di Rancacili, Ada Suara Minta Tolong, Malam Hari Tercium Bau Menyengat

Dilaporkan bahwa pria itu duduk di sebelah pasien yang dikonfirmasi asal Indonesia dalam penerbangan dari Indonesia ke Fujian.

Dia pergi ke Beijing pada 10 Desember setelah menyelesaikan karantina 14 hari di Fujian dan dinyatakan negatif setelah tes asam nukleat.

Dia kemudian dinyatakan positif dalam tes antibodi serum dan negatif dalam tes asam nukleat lainnya pada 26 Desember.

Baca Juga: Benar Loh Ada Keturunan Nabi Muhammad SAW di Indonesia, Ini Daftar Namanya

Sampel dari tempat tinggal dan tempat kerjanya dinyatakan positif virus corona dan pria itu dibawa ke Rumah Sakit Ditan Beijing.

Tes asam nukleatnya menjadi positif pada 28 Desember dan dia diidentifikasi sebagai silent spreader atau pasien tanpa gejala.

Pria itu kemudian menginfeksi teman sekamarnya dan kemudian menyebabkan infeksi pada pegawai supermarket.

Baca Juga: Video Mesum yang Melibatkan Gisel Dibuat di Sebuah Hotel Kawasan Medan Tahun 2017

Selain itu menularkan kepada sekelompok sopir dan pekerja online yang memanggil mobil di kawasan industri Jinma melalui aktivitas kelompok.

Pang mencatat bahwa tidak ada bukti bahwa rangkaian infeksi ini terkait dengan kasus asimtomatik yang dilaporkan di distrik Xicheng Beijing dan kasus yang telah meninggalkan China menuju Korea Selatan.***(Hani Affifah/zonajakarta.com)***

Editor: Parama Ghaly

Sumber: Global Times CNA Zonajakarta


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x