Hasil Kekebalan Rendah, Merck Hentikan Produksi Vaksin Virus Corona

- 26 Januari 2021, 09:22 WIB
Merck kalah bersaing dari Pfizer dan Moderna dalam pembuatan vaksin corona, kini beralih mengembangkan obat corona.*
Merck kalah bersaing dari Pfizer dan Moderna dalam pembuatan vaksin corona, kini beralih mengembangkan obat corona.* /NDTV.COM/

ZONA PRIANGAN - Merck & Co. menghentikan pengembangan dua vaksin virus corona eksperimental.

Data uji coba awal menunjukkan bahwa mereka gagal menghasilkan respons kekebalan yang sebanding dengan infeksi alami atau vaksin yang ada.

Raksasa obat Amerika Serikat ini, memiliki sejarah panjang dalam mengembangkan vaksin dengan sukses.

Baca Juga: Shopee SMS, Kampanye Bulanan Terbaru dari Shopee Tawarkan Gratis Ongkir Rp0 dan ShopeePay Deals Rp1

Baca Juga: UFO Tampakan Diri Sebanyak 10.015 Kali, Terekam CCTV Selama 40 Detik di Langit California

Perusahaan yang didirikan oleh Theodore Weicker dan George Merck ini, menggunakan pendekatan yang lebih tradisional untuk memfokuskan pada suntikan berdasarkan virus yang dilemahkan.

Vaksin pertama disebut V590, meminjam teknologi dari inokulasi Ebola Merck.

Sementara vaksin kedua yakni V591, didasarkan pada vaksin campak yang digunakan di Eropa.

Baca Juga: Tidak Kalah dari Mbak You, Ramalan The Simpsons Jadi Nyata, Kamala Haris Jadi Wapres AS

Baik V590 dan V591 tertinggal dalam hal perlombaan pengembangan vaksin dari pesaingnya Pfizer Inc., Moderna Inc. dan Johnson & Johnson.

Saat itu kompetitornya seperti Pfizer dan Moderna selangkah berada di depan.

Mereka sedang bersiap untuk melaporkan data tahap akhir tentang efektivitas vaksin mereka.

Baca Juga: Tiga Relawan Meninggal setelah Menerima Vaksin Covid-19, Dokter: Korban Tewas Tersambar Petir

Sementara Merck baru pada tahap menerima hasil sementara dari uji coba bulan ini.

Hasilnya "mengecewakan, dan sedikit mengejutkan," kata Nick Kartsonis, wakil presiden senior penelitian klinis untuk penyakit menular dan vaksin di Merck Research Laboratories.

Kedua suntikan menghasilkan lebih sedikit antibodi penawar untuk menghentikan infeksi daripada vaksin corona lainnya.

Baca Juga: Covid-19 Jenis Baru Masuk Singapura, Indonesia Perlu Lakukan Antisipasi

Produk Merck juga menghasilkan respons kekebalan yang lebih rendah dibandingkan dengan orang yang secara alami tertular virus corona.

"Kami tidak memiliki apa yang kami butuhkan untuk bisa maju," kata Kartsonis dalam sebuah wawancara Minggu, 24 Januari 2021, seperti dikutip Zona Priangan dari NDTV.***

 

Editor: Parama Ghaly

Sumber: NDTV


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah