Takut Kejaran China, Ribuan Warga Hong Kong Melarikan Diri ke Inggris

- 1 Februari 2021, 04:01 WIB
 ILUSTRASI Hong Kong.*
ILUSTRASI Hong Kong.* /Pixabay /Alexas_Fotos

ZONA PRIANGAN - Ribuan warga Hong Kong mulai melarikan diri dari kampung halaman mereka sejak Cina memberlakukan undang-undang keamanan nasional yang kejam.

Lokasi baru yang menjadi tujuan warga Hong Kong tentu saja Inggris, untuk menghindari kejaran pemerintah China.

Warga Hong Kong memang merasa terusir atau melakukan eksodus, ketimbang menghadapi nasib buruk, tunduk pada aturan China.

Baca Juga: 2.2 ShopeePay Cashback Festival Meriahkan Bulan Februari

Baca Juga: 11 Tentara Angkatan Darat Tumbang Setelah Minum Minyak Rem

Menurut warga Hong Kong yang sudah melarikan diri, di bawah pemerintahan China, kini sudah tidak ada lagi kebebasan berbicara.

Seperti diketahui, warga Hong Kong yang melarikan diri karena takut ditangkap pemerintah China karena mendukung protes pro-demokrasi.

Cindy warga Hong Kong yang baru saja tiba di Inggris, menyebut keadaan kampung halamannya makin buruk.

Baca Juga: Sudah Jatuh, Donald Trump Tertimpa Tangga pula, Melania Tunggu Waktu untuk Berpisah

Cindy, yang mendarat di London pekan lalu, adalah satu dari ribuan warga Hong Kong yang melarikan diri.

Cindy dan warga Hong Kong lainnya ingin mencari masa depan yang lebih baik bagi anak-anak mereka di luar negeri.

Bahkan sebagian besar mengatakan mereka tidak berencana untuk kembali ke Hong Kong.

Baca Juga: Kematian Membuat Orang Seperti Mengalami Mimpi, Lantas Beteriak-teriak Minta Tolong

Di sisi lain, Inggris mengumumkan pada bulan Juli bahwa mereka akan membuka jalur imigrasi khusus bagi 5 juta warga Hong Kong.

Mereka yang memenuhi syarat bisa tinggal, bekerja, dan akhirnya menetap di Inggris Raya.

Perdana Menteri Boris Johnson mengatakan minggu ini tawaran itu menunjukkan Inggris menghormati "ikatan sejarah yang mendalam" dengan Hong Kong.

Baca Juga: Temukan Ambergris yang Bau Busuk, Seorang Nelayan Jadi Kaya Raya Mendadak

Permohonan visa British National Overseas secara resmi dibuka pada hari Minggu, 31 Januari 2021.

Warga Hong Kong dapat mengajukan status menetap dan kemudian kewarganegaraan Inggris, setelah bekerja selama lima tahun.

Pemerintah Inggris mengatakan sekitar 7.000 orang dengan status British National Overseas (BNO) telah tiba sejak Juli.

Baca Juga: Tiga Tentara Kompi C dari Batalyon 1 Tewas, Bendera AS Dikibarkan Setengah Tiang

Diperkirakan lebih dari 300.000 orang akan menerima tawaran perpanjangan hak tinggal dalam lima tahun ke depan.

Cindy mengatakan dia ingin pergi secepat mungkin karena dia khawatir Beijing akan segera bergerak untuk menghentikan eksodus.

Sementara itu, Beijing mengatakan pada hari Jumat bahwa pihaknya tidak akan lagi mengakui paspor BNO sebagai dokumen perjalanan.

Baca Juga: Mendengar Dua Kali Suara Dentuman, Warga Sukabumi Sempat Berlarian Keluar Rumah

China juga mengkritik tawaran kewarganegaraan Inggris sebagai langkah yang “melanggar serius” kedaulatan China.

Tidak jelas apa efek pengumuman itu karena banyak warga Hong Kong membawa banyak paspor.

Beijing secara drastis memperkuat kedaulatannya terhadap Hong Kong setelah protes anti-pemerintah besar-besaran pada tahun 2019.

Baca Juga: Warga Bandung Khawatirkan Sesar Lembang, Padahal Ada 13 Gunung Berpotensi Timbulkan Gempa

Sejak undang-undang keamanan diberlakukan, puluhan aktivis pro-demokrasi telah ditangkap.

Para pemimpin muda gerakan tersebut dipenjara atau melarikan diri ke luar negeri.

Undang-undang baru Berijing secara luas mendefinisikan tindakan subversi, pemisahan diri, kolusi asing, dan terorisme.

Baca Juga: Warga Bandung Keluhkan Suhu Dingin, Ternyata Ini Penyebabnya

Banyak orang di Hong Kong khawatir bahwa mengekspresikan segala bentuk oposisi politik - bahkan memposting pesan di media sosial - dapat membuat mereka bermasalah.***

Editor: Parama Ghaly

Sumber: ABC News


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x