ZONA PRIANGAN - Mulai hari ini Senin, 1 Februari 2021, Militer Myanmar mengambil alih kekuasaan negara selama satu tahun kedepan.
Hal ini merupakan Babak baru krisis politik di Myanmar. Para pemimpin sipil seperti Aung San Suu Kyi, Presiden Win Myint ditangkap dalam penyerbuan yang berlangsung di pagi buta.
Penangkapan mereka terjadi sebelum parlemen menggelar pertemuan perdana, pasca-pemilihan umum pada November 2020.
Baca Juga: Takut Kejaran China, Ribuan Warga Hong Kong Melarikan Diri ke Inggris
Pihak militer menyebut penahanan itu dilakukan sebagai respons atas “kecurangan pemilu”, menurut pernyataan yang disampaikan melalui siaran televisi milik militer.
Juru Bicara Partai, Myu Nyunt mengatakan penahanan berlangsung ketika militer Myanmar menuding Pemilu yang dimenangkan NLD pada November lalu bersifat curang.
Militer menyebut ada jutaan pemilih palsu dalam pemilu. Kemudian mereka menuntut KPU Myanmar untuk memberikan daftar pemilih agar diverifikasi.
Sejumlah politisi dan pengamat, khususnya dari luar Myanmar, menyampaikan tanggapan mereka atas kejadian tersebut, sebagaimana dikutip Antara dari laporan Reuters.