Virus Corona Baru Ditemukan pada Kelelawar Gua di Thailand

- 11 Februari 2021, 04:17 WIB
Ilustrasi kelelawar pembawa virus corona.*
Ilustrasi kelelawar pembawa virus corona.* /Pixabay /Syaibatul Hamdi

ZONA PRIANGAN - Virus corona (Covid-19) baru telah ditemukan dalam darah lima kelelawar yang tinggal di sebuah gua di Thailand.

Para peneliti mengatakan temuan mereka menunjukkan "kemungkinan besar asal kelelawar" Covid-19, yang saat ini menyebabkan pandemi global.

Penemuan mereka memperluas area di mana virus terkait telah ditemukan hingga jarak 4.800 km (2.983 mil).

Baca Juga: Ratusan Warga Panik Mendengar Suara Ledakan, Dua Orang Tewas

Baca Juga: 11 Tentara Angkatan Darat Tumbang Setelah Minum Minyak Rem

Artinya, virus terkait dapat ditemukan pada hewan di Jepang, China, dan Thailand, kata para peneliti dalam laporan yang diterbitkan di Nature Communications.

Dalam makalah tersebut, para peneliti mengatakan virus corona dengan tingkat keterkaitan genetik yang tinggi dengan Sars-CoV-2 secara luas terdapat pada kelelawar di banyak negara dan wilayah di Asia.

Namun untungnya, virus tersebut dianggap tidak dapat menginfeksi manusia karena tidak dapat mengikat reseptor ACE2 pada sel manusia.

Baca Juga: China Bangun Bendungan di Tibet, Warga Protes Karena Lokasi Itu Tempat Menghormati Dewi Dorje Phagmo

Baca Juga: China Akan Bangun Kota di Papua Nugini, Dicurigai Sebagai Pangkalan Angkatan Laut

Para penulis mengatakan mereka percaya virus corona hanya mengembangkan kemampuan untuk menginfeksi sel manusia setelah pertama kali ditularkan ke inang perantara, seperti trenggiling.

Virus yang diisolasi, bernama RacCS203, sangat mirip dengan kode genetik SARS-CoV-2, menunjukkan kemiripan 91,5% dalam genom mereka, kata para peneliti.

Hal ini juga terkait erat dengan isolat RmYN02 yang ditemukan pada kelelawar di Yunnan, China, demikian dikutip zonapriangan.com dari Daily Star.

Baca Juga: Empat Bulan Diganggu Suara Hantu, Seorang Warga Temukan Harta di Pintu Rahasia

Baca Juga: Seperti Tak Rela Dijual, Arwah Pemilik Rumah Menampakkan Diri Sambil Mencuci Piring

Mereka mengatakan antibodi itu mampu menetralkan virus pandemi, yang merupakan bukti lebih lanjut bahwa virus corona terkait SARS-CoV-2 beredar di Asia Tenggara.

Seluruh urutan genom diperoleh dari lima kelelawar independen di sebuah gua Thailand yang menghasilkan satu isolat (bernama RacCS203).

Isolat itu terkait dengan isolat RmYN02 yang ditemukan pada Rhinolophus malayanus (kelelawar tapal kuda Malaya) di Yunnan, Cina.

Baca Juga: Warga Bandung Khawatirkan Sesar Lembang, Padahal Ada 13 Gunung Berpotensi Timbulkan Gempa

Baca Juga: Hati-hati Gempa di Kota Bandung Berkekuatan Magnitude 6,8-6,9 Akibat Sesar Lembang

Antibodi penetralisir SARS-CoV-2 juga terdeteksi pada kelelawar dari koloni yang sama dan di trenggiling di pos pemeriksaan satwa liar di Thailand Selatan.

"Antisera yang diangkat terhadap domain pengikat reseptor (RBD) dari RmYN02 mampu menetralkan SARS-CoV-2 secara silang meskipun fakta bahwa RBD dari RacCS203 atau RmYN02 gagal untuk mengikat ACE2.

Meskipun asal virus tetap tidak terpecahkan, peneliti memperluas distribusi geografis SC2r-CoV yang beragam secara genetik dari Jepang dan Cina ke Thailand dalam jarak 4800 km.

Baca Juga: Starbucks Tutup Sementara

Baca Juga: Tiga Pesepeda Kabur, Hasil Tes Swab Antigen Tunjukkan Positif Covid-19

Pengawasan lintas batas sangat dibutuhkan untuk menemukan virus nenek moyang langsung SARS-CoV-2.

Profesor Martin Hibberd, dari London School of Hygiene & Tropical Medicine mengatakan, temuan baru dari Thailand ini menekankan penyebaran luas kelelawar.

Tim investigasi WHO mengatakan bahwa perantara hewan adalah sumber paling mungkin dari SARS-CoV-2 - meskipun masih belum jelas dari hewan mana asalnya.***

Editor: Parama Ghaly

Sumber: Daily Star


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x