China dan India Sepakat Tarik Mundur Pasukannya Dari Dataran Tinggi Himalaya Barat

- 12 Februari 2021, 13:38 WIB
FOTO Ilustrasi Pasukan Militer China dan India yang mundur dari kawasan Himalaya Barat.
FOTO Ilustrasi Pasukan Militer China dan India yang mundur dari kawasan Himalaya Barat. /Pixabay/Alejandra Santiago

ZONA PRIANGAN -  Kementerian pertahanan China mengatakan pasukan garis depan dari kedua negara telah mulai mundur dari tepi danau pada Rabu, 10 Februari 2021 kemarin.

Hal tersebut sebagai bentuk kata sepakat dengan India yang mulai menarik kembali pasukan dan tank tempur dari daerah danau yang diperebutkan dengan sengit di dataran tinggi Himalaya Barat.

Menteri Pertahanan India Rajnath Singh mengatakan kepada parlemen bahwa kesepakatan atas Pangong Tso, sebuah danau glasial pada ketinggian 4.270 meter, dicapai setelah militer dan diplomat dari kedua negara itu beberapa kali berunding.

Baca Juga: USAID Dukung Rumah Sakit Muhammadiyah Tangani Kasus Covid-19 Secara Digital

Sebagaimana danau Pangong merupakan air yang membentang dari Daerah Otonomi Tibet China di wilayah Ladakh India.

“Pembicaraan kami yang berkelanjutan dengan China telah menghasilkan kesepakatan tentang pelepasan keterlibatan di tepi utara dan selatan danau Pangong,” kata Singh

Selanjutnya Singh mengatakan, dalam hal ini kedua belah pihak telah setuju untuk membongkar struktur pertahanan yang mereka bangun di dua sisi danau, yang dua pertiganya dikendalikan China.

Baca Juga: Bansos BSU Diselewengkan untuk Membeli Mobil Mewah Lamborghini Huracan

Hal ini, setelah pelepasan selesai di danau, komandan militer akan bertemu dalam waktu 48 jam untuk membahas penarikan kembali dari daerah lain.

Atas adanya kebuntuan di wilayah ini yang dimulai pada April tahun lalu, ketika India mengatakan pasukan China telah menyusup jauh ke sisi Garis Kontrol Aktual (Line of Actual Control/LAC) atau perbatasan de facto di daerah Ladakh di Himalaya barat.

China mengklaim pasukannya beroperasi di wilayahnya sendiri dan menuduh penjaga perbatasan India melakukan tindakan provokatif.

Baca Juga: Pakar Vaksin WHO: Vaksin Corona AstraZeneca Dapat Digunakan Untuk Manula di Atas 65 Tahun

Lalu pada Juni tahun lalu, 20 tentara India tewas ketika kedua belah pihak bentrok dengan batang besi dan batu di Lembah Galwan.

Ini menjadi kekalahan pertempuran pertama di perbatasan dalam 45 tahun. China juga menderita jumlah korban yang tidak ditentukan.

Sebagaimana diberitakan Pikiran-Rakyat.com sebelumnya dalam artikel India dan China Sepakat Tarik Kembali Pasukan Militer di Area Danau Himalaya

Sejak itu kedua negara, yang berperang pada 1962, telah memindahkan ribuan tentara, tank, senjata artileri, dan jet tempur ke dekat perbatasan.

India dan China memang belum mencapai kesepakatan tentang perbatasan sepanjang 3.500 kilometer sejak perang 1962.

Dikutip Pikiran-Rakyat.com dari laman Reuters, Singh mengatakan pemerintah India telah memberi tahu Beijing bahwa perdamaian dan ketenangan telah sangat terganggu oleh tindakan pasukan China dan hubungan bilateral telah rusak.

Baca Juga: Demam Mencari Emas, Sebanyak 30.000 Warga Ramai-ramai Masuk Hutan

“Untuk memastikan pelepasan di titik-titik gesekan di sepanjang LAC, pandangan kami bahwa pasukan dari kedua belah pihak, yang sekarang berada di dekat, harus mengosongkan penempatan ke depan yang dilakukan pada 2020 dan kembali ke pangkalan permanen dan yang diterima,” kata Singh.

Pada Agustus 2020, pasukan India menduduki ketinggian di tepi selatan danau sebagai pembalasan terhadap pasukan China yang bergerak lebih jauh di sepanjang tepi utara salam konflik sengketa perbatasan ini.*** (Nurul Khadijah-Pikiran-Rakyat.com)

Editor: Yudhi Prasetiyo

Sumber: Pikiran Rakyat


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x