Virus Nipah Bisa Menjadi Pandemi Baru Setelah Corona, Angka Kematian Bisa Mencapai 75 Persen

- 20 Februari 2021, 22:23 WIB
Kelelawar merupakan inang alami dari virus Nipah.
Kelelawar merupakan inang alami dari virus Nipah. /Pixabay/

ZONA PRIANGAN - Dr Rebecca Dutch, ketua departemen Biokimia Molekuler dan Seluler, Universitas Kentucky, Amerika Serikat mengatakan: “Nipah salah satu virus yang bisa menjadi penyebab pandemi baru.

"Beberapa hal mengenai Nipah sangat mengkhawatirkan.

“Banyak virus lain dalam keluarga ini disebarkan dengan mudah di antara manusia, ada kekhawatiran varian Nipah muncul dengan penyebaran yang meningkat.

Baca Juga: Bertemu dengan Teten Masduki, Shopee Sebutkan Dominasi Pedagang Lokal dan UMKM di Platform Capai 97 Persen

Baca Juga: Apa Kata Zodiak, Minggu 21 Februari: Sagitarius Jangan Simpan Masalah Sendiri, Hubungan Renggang Capricorn 

“Angka kematian untuk virus ini antara 45 persen dan 75 persen tergantung pada penyebarannya, jadi lebih tinggi dari Covid-19.

"Nipah bisa menyebar lewat maknan, selain lewat kontak dengan manusia atau kotoran hewan.

 “Periode inkubasi Nipah bisa cukup lama, dan bisa tidak jelas bila penyebarannya terjadi saat ini,” ujar Dutch seperti dikutip laman Express.co.uk dari The Sun.

Baca Juga: Sepuluh Jenis Pekerjaan yang Berpotensi Bisa Memicu Kanker, Diantaranya Pramugari dan Penata Rambut

Halaman:

Editor: Didih Hudaya ZP

Sumber: Express.co.uk


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x