Cari Tahu Bahaya Virus Nipah yang Pertama Ditemukan di Malaysia, Bagaimana Cara Penularan dan Gejalanya?

- 30 Januari 2021, 09:34 WIB
Foto Ilustrasi Virus Nipah.
Foto Ilustrasi Virus Nipah. /Pixabay/ Daniel Roberts dari

ZONA PRIANGAN - Para ilmuwan khawatir bumi akan kehadiran pandemi baru seusai Covid-19. Namanya virus Nipah yang juga berasal dari Kelelawar.

Virus Nipah berpotensi menjadi pandemi baru di Asia karena sifatnya yang sangat cepat menular dan mematikan. Angka kematiannya berkisar antara 40% hingga 75%.

Hal itu disampaikan oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) yang memperingatkan seluruh dunia akan adanya ancaman virus baru tersebut.

Baca Juga: 2.2 ShopeePay Cashback Festival Meriahkan Bulan Februari

Baca Juga: Kim Jong Un akan Menghukum Gantung Para Penggila Drakor dan KPopers di Negaranya

Sebelumnya kita cari tahu dulu apa Virus Nipah ini.

Virus Nipah adalah penyakit yang ditularkan ke manusia dari hewan.

Selain itu, virus Nipah juga bisa ditularkan melalui makanan atau secara langsung dari orang ke orang.

Baca Juga: Ini Daftar 10 Sekolah dengan Rasa Sultan yang Ada di Indonesia

Seseorang yang terinfeksi virus nipah akan mengalami sejumlah penyakit seperti infeksi asimtomatik (subklinis) hingga penyakit pernapasan akut dan ensefalitis fatal.

Gejala lain yang dialami oleh orang yang terinfeksi virus Nipah ini yaitu demam, sakit kepala, muntah dan sakit tenggorokan.

Gejala ini juga bisa diikuti oleh kondisi lain seperti pusing, mengantuk, kesadaran yang berubah dan tanda-tanda neurologis yang mengindikasikan ensefalitis akut.

Baca Juga: Ramalan Zodiak Hari Ini, Capricorn Dalam Suasana Hati yang Tenang, Jangan Sampai Terganggu

Dalam beberapa kasus, orang yang terinfeksi virus Nipah mengalami pneumonia atipikal, gangguan pernapasan akut dan kejang.

Jika sudah terlalu parah, maka pasien virus Nipah bisa mengalami koma dalam waktu 24 hingga 48 jam atau dua hari.

Tak hanya manusia, virus ini juga bisa menyebabkan sakit parah pada hewan seperti babi yang secara tidak langsung menyebabkan penurunan ekonomi peternak.

Baca Juga: Sekilas 'Ikatan Cinta' Malam Ini: Andin Menggugat, Sementara Elsa Juga Menemui Pengacara

Sejauh ini virus Nipah hanya diketahui terjadi di Asia.

Meski begitu, virus ini menyebabkan sakit parah bahkan kematian pada manusia dan hewan.

Virus Nipah pertama kali ditemukan di Malaysia yang kemudian menyebar ke Singapura.

Baca Juga: Cobalah Hilangkan Sakit Gigi Sementara dengan Cara Ini

Mereka yang terinfeksi virus Nipah adalah yang melakukan kontak dengan babi yang sakit atau jaringan tubuh babi yang terkontaminasi.

Melansir dari WHO, penularan virus Nipah diperkirakan terjadi melalui paparan sekresi babi yang tidak terlindungi atau kontak tanpa pelindung dengan jaringan hewan yang sakit.

Sementara itu, virus Nipah yang menyebar di wilayah Bangladesh dan India diduga disebabkan oleh hal lain.

Baca Juga: Punya Masalah Sembelit dan Diabetes, Cobalah Rajin Mengonsumsi Pepaya

Sebagaimana diberitakan Zonajakarta.com sebelumnya dalam artikel Cari Tahu Bahaya Virus Nipah yang Pertama Ditemukan di Malaysia, Bagaimana Cara Penularan dan Gejalanya?

Penyebabnya yaitu konsumsi buah atau produk buah yang terkontaminasi urin atau lendir kelelawar yang terpapar virus Nipah.

Selain itu, penularan virus Nipah dari manusia ke manusia juga dilaporkan telah terjadi di antara keluarga dan perawat pasien virus Nipah.

Baca Juga: Mirip Pohon Mainan, Anthurium Andraeanum Cocok Dipajang Dalam Ruang Tamu atau Kantor

Masa inkubasi virus Nipah yakni dari 4 hingga 14 hari, namun ada laporan yang menyebutkan bahwa virus ini juga memiliki masa inkubasi selama 45 hari.

Meski terdengar mengerikan, sebagian besar orang yang terpapar virus Nipah berhasil sembuh total.

Namun ada juga laporan pasien sembuh yang kemudian kambuh lagi.

Halaman:

Editor: Yudhi Prasetiyo

Sumber: Zona Jakarta


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x