Pertempuran Tanpa Senjata di Wilayah Perbatasan 4 Tentara China Tewas

- 21 Februari 2021, 04:20 WIB
Tentara China berbaris menuju pasukan India dengan perisai dan pentungan di perbatasan.*
Tentara China berbaris menuju pasukan India dengan perisai dan pentungan di perbatasan.* /Sina Military/

ZONA PRIANGAN - Ini serius pertempuran pasukan militer yang melibatkan China dan India.

Namun, uniknya dalam pertempuran tentara China lawan India di perbatasan Lembah Sungai Galway tidak terdengar suara rentetan senjata.

Walau tidak menggunakan senjata api, pertempuran tentara China dan India tetap saja menelan korban jiwa, tercatat ada 27 yang tewas.

Baca Juga: Bertemu dengan Teten Masduki, Shopee Sebutkan Dominasi Pedagang Lokal dan UMKM di Platform Capai 97 Persen

Baca Juga: Ibu Muda Sakit Hati, Pasangannya Selingkuh dengan Calon Ibu Mertua

Tentara Pembebasan Rakyat China (PLA) mengkonfirmasi, empat tentaranya tewas di kawasan Himalaya tersebut. Korban dari India lebih banyak.

Tanpa senjata api, tentara China dan India bertempur mengunakan pentungan, batu dan tentu saja perisai.

Dalam sebuah video yang dibagikan tentara China kepada televisi pemerintah, tentara terlihat mengenakan perlengkapan anti huru-hara.

Baca Juga: Ini 3 Pesan untuk Pekerja yang Baru Pensiun, Jangan Tergiur Menanam Uang Pesangon dalam Investasi

Mereka mempersenjatai diri dengan perisai dan pentungan saat mempertahankan perbatasan di Lembah Sungai Galway.

Tentara PLA berbaris melalui air dan mengayunkan tabung baja di udara untuk memperingatkan pasukan India agar mundur.

Beberapa dari mereka memegang tameng yang bertuliskan "POLICE" di bagian depan.

Baca Juga: Nissa Sabyan Belum Klarifikasi Kabar Selingkuh, Ayus Sabyan: Cinta Datang Begitu Saja

Sebuah narasi mengklaim: "Komandan resimen Qi Fabao membawa beberapa tentara untuk menegosiasikan persyaratan perdamaian dengan militer asing tetapi diserang secara brutal."

Ratusan tentara terlihat berkumpul di lereng gunung pada malam hari sebelum video tersebut dipotong untuk menunjukkan seorang tentara China berdarah di kepala.

Kementerian pertahanan China mengkonfirmasi bahwa empat tentara dan perwira terbunuh dan mereka semua dianugerahi penghargaan dan disebut sebagai martir.

Baca Juga: Taktik Ibu Ini Sangat Cerdas, Menjebak Suami Selingkuh dengan Cara Minta Dikirimi Foto Selfie

Seorang juru bicara kementerian Ren Guoqiang mengatakan China telah memutuskan untuk mengungkapkan rincian korban pada hari Jumat untuk menjernihkan rumor atas insiden tersebut.

Dia berkata: "Tentara India secara ilegal melewati garis dan memimpin dalam provokasi."

India menyerang orang China dan menciptakan konflik di Lembah Galwan. Pihak India bertanggung jawab sepenuhnya untuk itu.

Baca Juga: Ibu-ibu Punya 4 Taktik yang Jitu sehingga Tidak Ketahuan saat Melakukan Selingkuh

"Pihak India telah berulang kali membuat banyak korban dan mendistorsi kebenaran," tuturnya yang dikutip Daily Star.

Pada hari Rabu, kepala komando utara India Letnan Jenderal YK Joshi mengatakan bahwa kedua negara telah mendekati konflik yang berkepanjangan.

Bentrok di ketinggian Kailash Range Ladakh pada bulan Agustus, dan bentrokan bulan Juni telah menyebabkan korban serius di pihak China.

Baca Juga: Sanggup Mengucapkan Bacaan Ini Sebanyak 300 Kali, Terhapus Semua Dosa Baik Kecil Maupun Besar

Baca Juga: Ada Tujuh Perkara yang Bisa Menerangi Kegelapan Alam Kubur, Umat Muslim Perlu Tahu

Dia mengatakan dalam sebuah wawancara dengan penyiar berbahasa Inggris India CNN-News18: "Kami dapat menghitung sejumlah besar korban, yang diambil dengan tandu dan dibawa kembali."

"Sebenarnya lebih dari 60, tapi apakah itu fatal atau non-fatal, kami tidak bisa mengatakan dengan otoritas jadi saya tidak akan memberikan angka," ucapnya.***

Editor: Parama Ghaly

Sumber: Daily Star


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah