Bocah Berusia 6 Tahun Berjuang untuk Bertahan Hidup karena Penyakit Terkait Corona yang Langka

- 17 Mei 2021, 16:17 WIB
Bocah berusia 6 tahun berjuang untuk bertahan hidup karena penyakit terkait corona yang langka.
Bocah berusia 6 tahun berjuang untuk bertahan hidup karena penyakit terkait corona yang langka. /Dailystar.co.uk

ZONA PRIANGAN - Seorang anak berusia enam tahun berjuang untuk bertahan hidup setelah jantungnya berhenti bekerja karena penyakit masa anak-anak langka yang terkait dengan corona.

Tekanan darah Oliver Patterson anjlok dan tubuhnya banyak terdapat ruam bekas peradangan, sebelum dia dilarikan ke rumah sakit oleh ibunya, Laura.

Dokter di Darent Valley Hospital, Dartford, awalnya mengira dia menderita tonsilitis tetapi ruam dengan cepat menyebar ke wajahnya dan matanya membengkak sehingga dia tidak bisa melihat.

Baca Juga: 'Ikatan Cinta' Senin 17 Mei 2021: Al Murka karena Nino akan Ajak Reyna Tes DNA, Elsa Hamil dari Siapa?

Bocah itu menghabiskan waktu selama empat malam dalam perawatan intensif di Evelina London Children’s Hospital dan didiagnosis dengan PIMS-TS, suatu kondisi yang mirip dengan Penyakit Kawasaki.

Laura mengatakan melihat putranya dalam kondisi seperti itu adalah hari tersulit dalam hidupnya, dan dia tidak percaya betapa cepatnya dia jatuh sakit.

"Oliver berjuang untuk hidupnya," kata Laura, seperti dikutip ZonaPriangan.com dari Dailystar, Senin 17 Mei 2021.

Baca Juga: Petani di Majalengka Raup Untung Puluhan Juta Rupiah dari Hasil Panen Bunga Kingkong

"Fungsi jantungnya memburuk dan dia diberi obat yang berbeda. Itu adalah hari tersulit dalam hidup kami. Namun sehari sebelum dia jatuh sakit, dia berada di tepi pantai untuk bersenang-senang," tambahnya.

Kondisi anak enam tahun itu mulai membaik ketika dokter memberinya pengobatan steroid, Laura mengklaim dia "berubah pikiran" dalam waktu 48 jam.

Oliver sekarang kembali ke rumah bersama keluarganya, tetapi ibunya mengatakan dia ingin meningkatkan kesadaran tentang parahnya kondisi langka tersebut.

"Kami tidak ingin menceritakan kisah Oliver untuk menakut-nakuti orang, karena ini adalah kondisi yang sangat langka, tetapi kami ingin meningkatkan kesadaran," kata Laura.

Baca Juga: Anak-Anak SD di Rusia Berbaris dan Bersenjata sambil Lantang Bernyanyi 'Tidak Ada Belas Kasihan untuk Musuh'

"Ini adalah waktu yang mengkhawatirkan, sekarang kami tahu betapa rentannya anak-anak," tambahnya.

PIMS dapat menyebabkan pembengkakan di seluruh tubuh, termasuk otot jantung, dengan gejala termasuk ruam di kulit, demam berkepanjangan, sakit perut, diare, mata merah, lidah merah dan bibir pecah-pecah.

Para ahli mengatakan hingga 600 anak di Inggris telah mengembangkan sistem inflamasi multi-sistem pediatrik, 200 di antaranya berakhir di perawatan intensif.***

Editor: Didih Hudaya ZP

Sumber: Dailystar


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x