Petani di Majalengka Raup Untung Puluhan Juta Rupiah dari Hasil Panen Bunga Kingkong

- 17 Mei 2021, 13:25 WIB
Petani di Majalangke Raup Untung dari panen Bunnga Kingkong.
Petani di Majalangke Raup Untung dari panen Bunnga Kingkong. /Zonapriangan.com/Rachmat Iskandar ZP

ZONA PRIANGAN - Bulan Ramadhan dan lebaran idul fitri kemarin,  warga Blok Sukamulya, Kelurahan Babakan Jawa, Kecamatan Majalengka, Kabupaten Majalengka, panen raya bunga kingkong hingga untung puluhan juta rupiah.

Setiap jelang puasa ramadhan mereka beralih tani, dari padi atau palawija ke tanaman bunga kingkong, karena dianggap lebih menguntungkan, harga setiap kilogrambunga mencapai Rp 45.000-50.000.

Bunga kingong adalah tanaman hias yang umurnya pendek atau dikenal bunga semusim, setelah dipetik bunganya mudah layu atau menbusuk, paling hanya bertahan dua atau tiga hari terkecuali di simpan di lemari pendingin.

Baca Juga: Petisi untuk Membatalkan Olimpiade Diserahkan di Tokyo

Namun bunga ini ternyata memiliki nilai ekonomi tinggi dan biasa ditanam oleh tarusan keluarga di Blok Sukamulya ketika menjelang lebaran. Satu petani bunga bisa memanen bunga hingga 4 kilo dengan harga setiap kilonya mencapai 40.000-50.000.

Pasarnyapun mudah bisa di jual kepada penampung atau dijual sendiri ke pasar tradisional.

Dijual eceran dikemas menggunakan plastik atau dipincuk menggunakan daun pisang. Satu ons kembang jika di ecer bisa seharga 10.000.

Baca Juga: Anak-Anak SD di Rusia Berbaris dan Bersenjata sambil Lantang Bernyanyi 'Tidak Ada Belas Kasihan untuk Musuh'

Imik (62) misalnya, dia adalah orang pertama di Blok Sukamulya yang menanam bunga kingkong, awalnya dia menaku tertarik dengan aparat kelurahan di Kelurahan Babakanjawa, Radi, yang setiap tahun menanam bunga kingkong dan meraup keuntungan yang cukup besar karena harga bunga yang lumayan mahal.

“Awalnya lihat Pa RT Radi nanam kingkong. Saya tertarik karena lahan sedikit tapi untung lumayan,” ungkap Imik.

Kurang lebih 13 tahun lalu, dia kemudian mencoba menanam di lahan tegalan yang masih cukup air, ternyata bunganya mekar cukup bagus dengan dahan yang juga banyak. Dari laha 10 m X 20 meteran, diperoleh ahsil lebih dari 1 kw bunga.

“Ketika itu harganya Rp 20.000 per  kg, “ungkapnya.

Baca Juga: Huruf Awal Nama Seseorang Mencerminkan Karakter, Pemilik I, J, L, dan T Pandai Merayu dan Setia

Karena melihat harga yang lumayan mahal akhirnya banyak warga yang juga ikut membudidayakan bunga kingkong.

Kini menurut Imik, Karsih dan Eti juga Emon lebih dari setengah kepala keluarga di kampungnya atau sekitar 170 KK setiap menjelang bulan puasa menanam bunga kingkong.

Warga mulai menanam bunga kurang lebih 2,5 bulan sebelum lebaran, karena tanaman hingga bisa dipanen karena butuh waktu lebih dari dua bulan malahan tiga bulan  jika ditanam biji.

Baca Juga: Koki Asal Lebanon Pecahkan Rekor dengan Menghasilkan Porsi Hummus Terbesar di Dunia

Tahun ini menurut para petani adalah harga paling mahal mencapai Rp 45.000-Rp 50.000 per kg di tingkat petani, kondisi ini diduga karena hasil panen yang minim akibat pengaruh cuaca, ketika mulai tanam curah hujan cukup tinggi sedangkan saat mulai tumbuh besar kurang air.

Karsih (56) yang menanam hingga 125 bata di sawah depan rumahnya, menyebutkan, biasanya diperoleh hasil mencapai 5 kw bunga ketika menjelang lebaran. Kini karena kondisi tanaman kurang bagus hanya diperoleh kurang lebih 3  kw saja.

Menurutnya kondisi tanaman saat ini,  tidak berdahan sehingga bunganya kurang. Namun dia berharap tanamannya masih terus bisa dipertahankan hingga beberapa bulan kedepan.

Karena pesanan bunga selalu ada dari para pedagang bunga di Kadipaten, Jatiwangi dan Cirebon setidaknya seminggu sekali jelang hari Jumat.

Baca Juga: Berlangsung Dramatis, Jack Miller Memenangi GP Prancis

“Saya punya pelanggan di Kadipaten dan Cirebon, bunga diambil ke rumah oleh mereka. Hanya saja kalau hari biasa harganya lebih murah, paling hanya Rp 20.000 hingga Rp 25.000 per kg.” ungkap Karsih yang menanam bunga di beberapa tempat.

Menurut para petani harga bunga mulai melonjak dua hari menjelang lebaran hingga 2 hari setelah lebaran.

Halaman:

Editor: Yudhi Prasetiyo


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x