Penembakan Massal di Amerika Serikat, 8 Orang Dibunuh oleh Karyawan di Rel Kereta Api di California

- 27 Mei 2021, 15:03 WIB
Penembakan massal di Amerika Serikat, 8 orang dibunuh oleh karyawan di rel kereta api di California. NDTV.COM
Penembakan massal di Amerika Serikat, 8 orang dibunuh oleh karyawan di rel kereta api di California. NDTV.COM /NDTV.COM

ZONA PRIANGAN - Seorang karyawan menembak mati sedikitnya delapan orang di rel kereta api di California pada Rabu, 26 Mei 2021, kata polisi, dalam penembakan massal terbaru yang menghantam Amerika Serikat.

Tersangkanya seorang laki-laki yang juga meninggal dalam insiden tersebut dan beberapa lainnya menderita luka berat dalam insiden berdarah di halaman pemeliharaan angkutan umum di San Jose, sebelah selatan San Francisco.

Pasukan penjinak bom juga ikut dikerahkan dalam insiden tersebut, setelah adanya laporan tentang alat peledak di dalam kompleks tersebut, dan berusaha untuk "membersihkan setiap ruangan dan setiap celah" dari bangunan tersebut, kata Russell Davis, wakil Sheriff Santa Clara County, kepada wartawan.

Baca Juga: Ikatan Cinta, Kamis 27 Mei 2021: Andin Serahkan Reyna pada Nino, Bu Rosa Syok, Al Melabrak Elsa dan Ricky

"Ada delapan korban yang dinyatakan meninggal saat ini dan ada satu tersangka yang dinyatakan meninggal," kata Davis, seraya menambahkan jumlah itu bisa meningkat, seperti dikutip ZonaPriangan.com dari NDTV, Kamis 27 Mei 2021.

"Tersangka adalah pegawai VTA," tambahnya, mengacu pada Otoritas Transportasi Lembah setempat.

Polisi segera menyelidiki beberapa panggilan 911 pada dini hari yang melaporkan adanya tembakan. Tidak ada perincian langsung yang diberikan tentang apakah penembak dibunuh oleh polisi atau bunuh diri, atau tentang jenis senjata yang dia gunakan.

Baca Juga: Bak Disambar Petir, Ibu 4 Anak Ini Kaget Ditagih Asuransi Rp90 Miliar untuk Kecelakaan yang Dialami Tahun 2012

"Hati kami tertuju pada para korban dan keluarga mereka," kata wakil sekretaris pers Gedung Putih Karine Jean-Pierre kepada wartawan.

"Yang jelas, seperti yang dikatakan presiden, adalah bahwa kami menderita epidemi kekerasan senjata di negara ini," tambahnya, memperbarui seruan kepada Kongres untuk meloloskan reformasi pengendalian senjata yang telah lama ditunggu-tunggu.

Lusinan mobil patroli dan mobil pemadam kebakaran serta pejabat FBI berjejer di jalan-jalan dekat pangkalan rel di San Jose, pusat teknologi Lembah Silikon yang dihuni hampir satu juta orang.

Baca Juga: Dramatis! Pasangan Muda yang 13 Jam Terjebak dan Nyaris Membeku di Gua Laut Tersapu serta Dihantam Gelombang

Pejabat lokal mengatakan penembakan, yang awalnya dilaporkan sebelum 7:00 waktu setempat atau pada pukul 14.00 GMT, telah terjadi pada pertemuan serikat pekerja, dengan setidaknya 80 staf di lokasi pada saat itu.

Beberapa orang menerima perawatan medis, kata Walikota San Jose Sam Liccardo.

"Hati kami sedih untuk keluarga dari mereka yang meninggal dalam penembakan yang mengerikan ini," tweetnya.

Insiden itu terjadi di halaman VTA yang digunakan untuk menyimpan dan memelihara kereta api.

Baca Juga: Peta Satelit Google Menunjukkan 'Pesawat Hantu' yang Menakutkan di Lokasi Kecelakaan Mematikan di AS

"Pikiran dan cinta kami ditujukan kepada keluarga VTA, organisasi dan apa yang mereka harus lalui," kata ketua dewan direksi VTA Glenn Hendricks kepada wartawan.

"Saya sangat bangga dengan organisasi VTA. Ini adalah tragedi mengerikan yang terjadi."

VTA mentweet bahwa karyawannya telah dievakuasi.

Baca Juga: Pilot Tertidur Nyenyak di Kokpit selama 40 Menit pada Ketinggian 11.000 Kaki dan Pesawatnya Mengarah ke Laut

Amerika Serikat memiliki sejarah panjang dan menyakitkan tentang kekerasan senjata yang mematikan, dalam bentuk jumlah penembakan yang terus-menerus setiap hari serta pembunuhan massal profil tinggi yang menargetkan sekolah, tempat kerja, dan pusat perbelanjaan.

Pembunuhan, sebagian besar menggunakan senjata, telah melonjak di Amerika Serikat selama setahun terakhir ini.

Penembakan massal telah terjadi dalam beberapa bulan terakhir di fasilitas FedEx di Indianapolis, gedung perkantoran di California, toko bahan makanan di Colorado dan di beberapa spa di Atlanta.

Baca Juga: Seorang Ibu Bertindak sebagai Pahlawan, Menyingkirkan Ular Berbisa dari Kamar Anaknya Tanpa Harus Membunuhnya

Pada Agustus 2019, penembakan massal lainnya terjadi di Bay Area menewaskan dua anak dan seorang pria berusia 25 tahun di festival bawang putih di Gilroy, sekitar 30 mil (hampir 50 kilometer) selatan San Jose.

Presiden Joe Biden bulan lalu menyebut kekerasan senjata Amerika Serikat sebagai "epidemi" dan "rasa malu internasional".

Ada lebih dari 43.000 kematian terkait senjata di Amerika Serikat pada tahun lalu, termasuk bunuh diri, menurut Arsip Kekerasan Senjata.***

Editor: Didih Hudaya ZP

Sumber: NDTV


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x