ZONA PRIANGAN - Pemimpin oposisi Israel Yair Lapid mengatakan Rabu malam dia telah berhasil membentuk koalisi untuk mengakhiri pemerintahan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu, pemimpin terlama di negara itu.
Setelah dikonfirmasi oleh 120 anggota legislatif Knesset, itu akan mengakhiri pemerintahan yang panjang dari pemimpin sayap kanan hawkish yang dikenal sebagai Bibi yang telah lama mendominasi politik Israel.
Pengumuman Lapid datang pada jam-jam terakhir sebelum batas waktu tengah malam, setelah dia membuat kesepakatan dengan sekelompok partai yang mencakup spektrum politik, bersatu dalam keinginan mereka untuk menggulingkan Netanyahu.
"Lapid memberi tahu presiden negara Israel ... bahwa dia telah berhasil membentuk pemerintahan," kata partainya dalam sebuah pernyataan, seperti dikutip ZonaPriangan.com dari NDTV, Kamis 3 Juni 2012.
Miliarder teknologi nasionalis sayap kanan Naftali Bennett akan menjabat pertama sebagai perdana menteri dalam kesepakatan rotasi, sebelum Lapid mengambil alih dalam dua tahun.
"Pemerintah ini akan bekerja untuk melayani semua warga Israel termasuk mereka yang bukan anggotanya, akan menghormati mereka yang menentangnya, dan melakukan segala daya untuk menyatukan semua bagian masyarakat Israel," kata Lapid kepada Presiden Reuven Rivlin di sebuah panggilan telepon.
Para pihak telah terkunci dalam pembicaraan yang melelahkan selama berhari-hari di sebuah hotel dekat Tel Aviv sebelum aliansi itu diformalkan.