Namun bangunan tersebut telah diambil alih oleh seorang sipil Bulgaria yang dioperasikan sebagai bisnis pribadi.
“Tak ada senjata ditembakkan selama interaksi tersebut,” menurut pernyataan Angkatan Darat AS, seperti dikutip laman sfgate.com.
Baca Juga: Hutan Kuno Borth yang Hilang Muncul Kembali, Mitos Cantre'r Gwaelod Jadi Kenyataan
Presiden Bulgaria Rumen Radev mengatakan “sungguh tidak bisa diterima kehidupan warganegara Bulgaria yang tenang ditempatkan berisiko oleh unit militer.”
“Berlatih di kawasan Bulgaria yang melibatkan sekutu kami seharusnya mendorong rasa keamanan dan kepercayaan dalam pertahanan kolektif, tidak menimbulkan ketegangan di antara rakyat Bulgaria,” kata Radev.
Akhirnya pihak Kedutaan Besar AS di Bulgaria meminta maaf kepada pebisnis tersebut dan para pegawainya.
Baca Juga: Desa Curon Muncul Lagi setelah 71 Tahun Menghilang, Warga Berburu Foto untuk Instagram
“Kami selalu belajar dari latihan tersebut dan melakukan penyelidikan menyeluruh atas kekeliruan tersebut,” kata kedutaan dalam sebuah pernyataan.
“Kami akan menerapkan prosedur yang lebih teliti untuk mendefinisikan kawasan latihan kami dan mencegah insiden seperti ini di masa depan,” tambahnya.***