Seorang Pemuda Lolos dari Kawalan Paspampres, Berhasil Tampar Pipi Presiden

- 11 Juni 2021, 06:18 WIB
Pasukan pengawal presiden (Paspampres) berusaha menangkap pemuda yang menampar Presiden Prancis Emmanuel Macron.*
Pasukan pengawal presiden (Paspampres) berusaha menangkap pemuda yang menampar Presiden Prancis Emmanuel Macron.* /BFM TV /Reuters

ZONA PRIANGAN - Seorang pemuda, Damien Tarel lolos dari pasukan pengawal presiden (Paspampres) dan berhasil menampar Presiden Prancis Emmanuel Macron.

Insiden penamparan itu terjadi ketika Macron mengunjungi masyarakat di wilayah Drome Prancis.

Dalam sidang pengadilan, Damien Tarel mengatakan penamparan itu tindakan spontan tanpa direncanakan.

Baca Juga: The Beast, Inilah Mobil Kepresiden Joe Biden, Anti Peluru dan Jangan Asal Pegang jika Tidak Ingin Kesetrum

Dia justru awalnya berpikir ingin melemparkan telur busuk atau kue tart kepada muka Macron.

Atas tidankannnya itu, Damien Tarel divonis 18 bulan hukuman penjara. Jaksa menyebut, Tarel melakukan tindak kekerasan yang disengaja.

“Saya pikir Macron mewakili dengan sangat rapi pembusukan negara kita,” kata Tarel kepada pengadilan, menurut BFM TV.

Baca Juga: Rekor Baru, Penangkapan Ikan Halibut Seukuran Orang Dewasa dengan Berat 77 Kilogram di Skotlandia

“Jika saya menantang Macron untuk berduel saat matahari terbit, saya ragu dia akan merespons,” tambahnya.

Macron telah mengabaikan serangan itu dan menyebutnya sebagai "peristiwa yang terisolasi".

Ditanya tentang hal itu saat wawancara dengan BFM TV, dia menyebutnya sebagai "tindakan bodoh, kekerasan" dan menyarankan itu adalah konsekuensi dari atmosfer beracun yang ditemukan di media sosial.

Baca Juga: Seorang Anggota Korps Marinir Tewas pada Pelatihan Terakhir yang Melelahkan

“Anda terbiasa dengan kebencian di media sosial yang menjadi normal,” katanya yang dikutip Aljazeera.

Para pemimpin di seluruh spektrum politik telah bersatu dalam mengutuk insiden tamparan itu.

"Iklim politik berubah menjadi cuka. Ini berbahaya apa yang terjadi," kata anggota parlemen kiri senior dan kandidat pemilihan regional Clementine Autain kepada France Info.

Baca Juga: Dayaal Kaur, Anak Tiga Tahun Memiliki IQ Nyaris Menyamai Albert Einstein

Yang lain melihat serangan itu sebagai tanda bagaimana Macron, mantan bankir investasi reformis, terus mengilhami penolakan mendalam dari banyak orang Prancis.

Kepresidenannya diguncang oleh protes "rompi kuning" anti-pemerintah pada 2018-2019, yang sebagian didorong oleh kemarahan pada reformasi ekonominya serta kepribadiannya yang kasar.***

Editor: Parama Ghaly

Sumber: Aljazeera


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah