Berkat Logo Greenpeace, Penembak Jitu Urung Menembak Aktivis Lingkungan di Euro 2020

- 17 Juni 2021, 10:08 WIB
Berkat logo Greenpeace, penembak jitu urung untuk menembak aktivis lingkungan di EURO 2020.
Berkat logo Greenpeace, penembak jitu urung untuk menembak aktivis lingkungan di EURO 2020. /NDTV.COM
 
ZONA PRIANGAN - Aktivis lingkungan yang melakukan pendaratan darurat ke dalam stadion yang menjadi tuan rumah pertandingan Euro 2020 antara Jerman melawan Prancis di Munich nyaris saja menjadi target dari penembak jitu andai polisi tidak melihat logo Greenpeace pada parasut yang dikenakannya.
 
"Penembak jitu sudah mengincar dia," kata menteri regional Joachim Herrmann dalam sebuah pernyataan, dikutip ZonaPriangan.com dari NDTV, Kamis 17 Juni 2021.
 
"Jika polisi sampai pada kesimpuan bahwa itu adalah serangan teroris, dia akan membayarnya dengan nyawanya," tambahnya.
 
 
"Hanya logo Greenpeace yang terpampang pada kanopi kuning dari parasut microlight yang menyelamatkannya," ujarnya.
 
Terkait dengan insiden itu, kelompok kampanye lingkungan telah meminta maaf atas aksi Selasa malam yang dikecam secara luas, yang dinilai berjalan tidak sesuai rencana.
 
Dua orang terluka dalam upaya aktivis untuk melakukan pendaratan darurat di dalam stadion Allianz Arena, seorang warga negara Prancis dan Ukraina. Keduanya dibawa ke rumah sakit karena mengalami cedera di kepala tetapi telah dipulangkan, kata juru bicara polisi Munich Sven Mueller.
 
 
Aktivis Greenpeace, yang diidentifikasi sebagai pria berusia 38 tahun dari kota barat daya Pforzheim, ditangkap setelah mendarat di lapangan di antara para pemain Jerman dan Prancis.
 
Dia sekarang menghadapi tuduhan melanggar undang-undang lalu lintas udara, membahayakan lalu lintas udara, menyebabkan luka berat dan pelanggaran, menurut juru bicara polisi Mueller.
 
Pria itu telah dibebaskan dari tahanan, tambahnya.
 
Dalam adegan luar biasa yang ditangkap secara luas di kamera, aktivis terlihat terbang di atas stadion diikat ke parasut microlight sebelum akhirnya terjerat kabel kamera di atas kepala.
 
 
Dia terlempar keluar jalur dan hampir menabrak tribun penonton sebelum mendarat di lapangan sesaat sebelum kick-off.
 
Parasutnya bertuliskan "Kick out oil! Greenpeace".
 
Greenpeace dengan cepat meminta maaf atas protes yang gagal itu, dengan mengatakan bahwa tujuannya adalah agar aktivis menjatuhkan bola lateks dengan pesan protes ke lapangan.
 
"Kesulitan teknis memaksa pilot mendarat di dalam stadion. Kami sangat menyesalkan hal ini membuat orang dalam bahaya dan menyebabkan cedera," kata kelompok lingkungan itu.
 
 
Aksi protes itu ditujukan untuk mendesak sponsor Euro 2020 Volkswagen untuk berhenti menjual mobil diesel dan bensin.
 
Protes itu menuai kritik dan menimbulkan pertanyaan tentang langkah-langkah keamanan di pertandingan yang dihadiri oleh 14.000 penggemar itu.
 
Polisi Munich mengatakan mereka "tidak memiliki pemahaman apa pun atas tindakan tidak bertanggung jawab seperti itu".
 
 
Menteri Dalam Negeri Bavaria Herrmann mengatakan Greenpeace harusnya mengetahui tentang zona larangan terbang yang ketat di atas stadion, menyebut aksi itu "tidak dapat dibenarkan".
 
Setelah insiden tersebut, polisi Bavaria berencana untuk meningkatkan pengawasan udara pada tiga pertandingan Euro 2020 berikutnya.***
 

Editor: Didih Hudaya ZP

Sumber: NDTV


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x