Tentara Rusia Sering Curang, Kasus Terakhir Mereka Mengenakan Seragam Berbendera Inggris dalam Perang Suriah

- 18 Juli 2021, 22:03 WIB
Foto ilustrasi tentara Rusia.*
Foto ilustrasi tentara Rusia.* /Pixabay /Geralt

ZONA PRIANGAN - Rusia sering kali berbuat curang dalam peperangan, seperti tentaranya mengenakan seragam dengan bendera negara lain.

Kasus terbaru, tentara bayaran Rusia yang diterjunkan di Suriah, mengenakan seragam dengan bendera Inggris.

Praktik curang tentara Rusia itu bukan yang pertama kali. Saat perang Bosnia, tentara Rusia yang berjuang untuk Serbia mengenakan seragam dengan bendera Kroasia.

Baca Juga: Terungkap, Partai Komunis China Akan Hancurkan Jepang dengan Bom Nuklir dan Menghukum PM Yoshihide Suga

Demikian juga saat menginvasi Krimea untuk bertempur dengan Ukraina, tentara Rusia menghapus semua atribut di seragamnya.

Dikutip dari express.co.uk, keberadaan tentara Rusia di Krimea lebih suka disebut dengan 'pria hijau kecil'.

Lebih mengerikan lagi ada kesaksian, tentara Rusia saat perang tidak mengenal aturan.

Baca Juga: Menteri yang Satu Ini Tidak Punya Perasaan, Bisa Tertawa saat Rakyat Menderita

Semua aturan perang terkait hukum internasional, PBB dan Palang Merah dilanggar oleh tentara Rusia.

Yang mereka pedulikan hanyalah kesuksesan dan mereka akan melakukan apapun yang diperlukan.

Kasus terbaru di Suriah, tentara bayaran Rusia mengenakan seragam dengan bendera Inggris di lengan kirinya.

Baca Juga: Ribuan Paket Misterius dari China Membuat Takut Warga Amerika dan Inggris, FBI Lakukan Investigasi

Padahal mengenakan lambang negara lain secara langsung bertentangan dengan konvensi internasional termasuk Den Haag dan Jenewa.

Moskow diketahui memiliki ribuan kontraktor militer swasta di Suriah, yang sebagian besar adalah mantan tentara yang dibayar tinggi untuk melakukan operasi hitam.

Satu gambar menunjukkan tentara bayaran Rusia menunggangi bagian belakang kendaraan terbuka di Suriah dengan bendera Inggris di lengan kirinya.

Baca Juga: Penghuni Meninggal, Rumah 3 Kamar Tidur di Pusat Kota Dijual Rp400 Juta dari Harga Pasaran Rp2,6 Miliar

Tentara bayaran Rusia, berasal dari Grup Wagner. Grup itu didirikan pada tahun 2014.

Organisasi ini dipimpin oleh mantan Letnan Kolonel GRU Dmitry Utkin dan terkait dengan kroni Vladimir Putin, Yevgeny Prigozhin.

Pada tahun 2018 surat kabar independen Novaya Gazeta melaporkan bahwa beberapa pria berbahasa Rusia, yang mengeksekusi dan memutilasi seorang tahanan di provinsi Homs timur, dipekerjakan oleh Wagner.

Baca Juga: Suami Istri 10 Hari Tidak Makan Bertahan di Atas Pohon Menghindari Beruang Liar Kamchatka

Pada bulan Maret tahun ini, tiga LSM mengajukan pengaduan hukum resmi di Moskow atas tuduhan bahwa anggota kelompok Wagner memenggal seorang pembelot dari Tentara Suriah pada tahun 2017.***

Editor: Parama Ghaly

Sumber: Express


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah