Dua Bendungan di China Jebol, Polisi Dibuat Sibuk Mengevakuasi 1.000 Domba yang Terjebak Banjir

- 20 Juli 2021, 18:07 WIB
Ilustrasi infrastruktur bendungan.*
Ilustrasi infrastruktur bendungan.* /Pixabay /Lynn Greyling

ZONA PRIANGAN - Polisi China dibuat repot untuk mengevakuasi lebih dari 1.000 domba yang terjebak banjir, akibat dua bendungan di Mongolia jebol.

Polisi butuh waktu lebih dari tiga jam untuk menyelamatkan hewan ternak itu, terhindar dari sapuan banjir.

Hujan yang turun cukup deras membuat dua bendungan di Hulunbuir Mongolia Dalam runtuh, dan air menggenangi kawasan sekitarnya.

Baca Juga: Terungkap, Partai Komunis China Akan Hancurkan Jepang dengan Bom Nuklir dan Menghukum PM Yoshihide Suga

Kementerian Air China menyebutkan, hujan deras menyebabkan curah hujan 87 milimeter di daerah itu selama akhir pekan dan 223 milimeter di stasiun pemantauan terdekat.

Ketika salah satu bendungan mencapai kapasitas maksimum, air meluap sebelum seluruh infrastruktur hanyut dalam hitungan menit, yang mengakibatkan kerusakan besar.

Dikutip dari rt.com, sebuah video yang dibagikan oleh seorang warga China secara online menunjukkan saat air menembus tepi bendungan dan mulai membanjiri waduk.

Baca Juga: Tentara Rusia Sering Curang, Kasus Terakhir Mereka Mengenakan Seragam Berbendera Inggris dalam Perang Suriah

Rekaman lain yang beredar di media sosial menunjukkan air mengalir dari bendungan setelah tanggulnya jebol, menyebabkan kerusakan dan menyapu infrastruktur.

Terlepas dari runtuhnya bendungan dan banjir berikutnya, pejabat China mengkonfirmasi bahwa penduduk setempat dievakuasi ke hilir dan tidak ada korban yang dilaporkan.

Awal tahun ini, Wakil Menteri Sumber Daya Air China, Wei Shanzhong, mengumumkan pada sebuah briefing bahwa hampir sepertiga dari waduk negara itu belum memiliki penilaian keselamatan wajib.

Baca Juga: Pengakuan Sejumlah Pasien Dr Parnia, Setelah Meninggal Disambut Kehidupan yang Damai

Di seluruh China, ada lebih dari 98.000 waduk yang digunakan oleh negara itu untuk mencegah banjir, menghasilkan listrik, dan mengelola pengiriman.

tetapi lebih dari 80% di antaranya telah ada selama lebih dari 40 tahun, menciptakan potensi risiko keselamatan, menurut pemerintah di Beijing.***

Editor: Parama Ghaly

Sumber: RT.com


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x