ZONA PRIANGAN - Presiden Prancis Emmanuel Macron telah mengganti smartphone berikut nomornya sehubungan dengan makin merebaknya kasus peretasan dengan menggunakan aplikasi spyware Pegasus, kata seorang pejabat kepresidenan pada Kamis, 22 Juli 2021.
Ini merupakan salah satu langkah antisipasi, mengingat handset dan nomor yang digunakan oleh Macron berpotensi untuk dimata-matai oleh Maroko.
"Dia punya beberapa nomor telfon. Ini tidak berarti dia tela dimata-matai. Ini hanya keamanan tambahan," kata pejabat itu kepada Reuters, dikutip ZonaPriangan.com dari NDTV, Jumat 23 Juli 2021.
Baca Juga: Google Merilis Doodle 'Doodle Champion Island Games' untuk Menyambut Olimpiade Tokyo 2020
Juru bicara pemerintah Gabriel Attal mengatakan protokol keamanan presiden sedang disesuaikan sehubungan dengan insiden tersebut.
Kecaman global dipicu ketika beberapa organisasi media internasional melaporkan bahwa spyware Pegasus digunakan untuk meretas smartphone milik para jurnalis, aktivis hak asasi manusia dan pejabat pemerintah di beberapa negara.
Di Israel, rumah dari developer perangkat lunak Pegasus yakni NSO Group, seorang anggota parlemen senior mengatakan parlemen kemungkinan untuk mempertimbangkan pembatasan ekspor spyware. NSO mengatakan perangkat lunaknya digunakan untuk memerangi kejahatan dan terorisme serta membantah telah melakukan kesalahan.
"Jelas kami menanggapi ini dengan sangat serius," kata Attal kepada wartawan beberapa jam setelah rapat kabinet darurat yang fokus pada tuduhan Pegasus.