Kami memperkirakan beratnya 400, 500 atau 600 gram, tapi ternyata hanya 212 gram," kata dr Ng, konsultan senior departemen neonatologi di NUH.
Perlakuan terhadap bayi yang lahir prematur menjadi tantangan tersendiri bagi tim medis, mengingat kulitnya yang sangat rapuh sehingga dokter tidak dapat memeriksanya. Selain itu, tubuhnya sangat kecil sehingga dokter harus mencari tabung pernapasan terkecil dan harus memotong popok agar muat.
Baca Juga: 6 Efek Samping dari Konsumsi Teh Hijau yang Berlebihan
"Dia sangat kecil, bahkan perhitungan obatnya harus turun ke angka desimal," kata seorang dokter.
"Melawan kemungkinan, dengan komplikasi kesehatan yang hadir saat lahir, dia telah menginspirasi orang-orang di sekitarnya dengan ketekunan dan pertumbuhannya, yang menjadikannya bayi corona yang luar biasa, secercah harapan di tengah gejolak," kata rumah sakit dalam sebuah pernyataan.
Orang tua Yu Xuan telah dilatih untuk menggunakan peralatan medis sehingga perawatannya dapat dilanjutkan di rumah setelah keluar dari rumah sakit.
Menurut Tiniest Babies Registry oleh University of Iowa, rekor sebelumnya untuk bayi teringan saat lahir sebelum ini dipegang oleh seorang gadis yang lahir pada 2018 di Amerika Serikat dengan bobot 245 gram.***