Sebanyak 5.000 Penduduk Terusir Akibat Proyek Bendungan China

- 11 Agustus 2021, 22:07 WIB
Ilustrasi bendungan penghasil tenaga listrik.*
Ilustrasi bendungan penghasil tenaga listrik.* /Pixabay /Thomas Ehrhardt

HRW mendesak Otoritas Kamboja perlu segera meninjau kembali metode kompensasi, pemukiman kembali, dan pemulihan mata pencaharian penduduk.

"Otoritas Kamboja harus memastikan bahwa proyek masa depan tidak menampilkan pelanggaran serupa,” ujar John Sifton yang dikutip rt.com.

Baca Juga: Tentara Cantik Israel Bikin Heboh, Menari dan Pamerkan Senjata Sambil Tuduh Palestina Lakukan Kebohongan

Di luar dampak pada masyarakat, HRW juga telah menyuarakan keprihatinan tentang kapasitas produksi bendungan,

Output kemungkinan jauh lebih rendah daripada tujuan seperenam dari listrik tahunan Kamboja.

Temuan HRW muncul setelah kelompok tersebut mewawancarai lebih dari 60 anggota masyarakat, pemimpin masyarakat sipil, akademisi, ilmuwan, dan individu dengan pengetahuan ahli tentang proyek tersebut.

Baca Juga: Pengakuan Bintang Porno India, Sherlyn Chopra: Saya Dijebak Raj Kundra

Juru bicara pemerintah Kamboja, Phay Siphan, menolak kekhawatiran HRW dan membela proyek bendungan memberi banyak kegunaan.

Dia mengatakan proyek itu telah memberikan dampak positif dan berargumen bahwa penduduk desa yang dimukimkan telah diberikan rumah baru, lahan pertanian, dan listrik.

"Tuduhan itu tidak masuk akal, mereka tidak melihat pengalaman Kamboja dan lokasi baru lebih baik daripada tempat lama," laporan media mengutip Phay Siphan.

Halaman:

Editor: Parama Ghaly

Sumber: RT.com


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah