Sebanyak 5.000 Penduduk Terusir Akibat Proyek Bendungan China

- 11 Agustus 2021, 22:07 WIB
Ilustrasi bendungan penghasil tenaga listrik.*
Ilustrasi bendungan penghasil tenaga listrik.* /Pixabay /Thomas Ehrhardt

ZONA PRIANGAN - Sebanyak 5.000 penduduk Kamboja terusir akibat proyek pembangunan Bendungan Lower Sesan 2 yang digarap China.

Human Rights Watch (HRW) mendapatkan data, selain terusir, ribuan penduduk itu tidak mendapatkan ganti rugi yang layak.

HRW merilis laporan, proyek Bendungan Lower Sesan 2 telah menghancurkan kehidupan penduduk asli.

Baca Juga: Agen Rahasia Amankan Sosok Alien di Tepi Pantai, Daniel: Ada Pangkalan UFO dalam Laut

Disebutkan Bendungan Lower Sesan 2 akan menghasilkan tenaga listrik 400 megawatt dan salah satu bendungan terluas di Asia.

Namun, HRW banyak menemukan dampak negatif dari pembangunan Bendungan Lower Sesan 2, seperti membuat banjir Sungai Sesan dan Srepok.

Proyek konstruksi itu sendiri memaksa pemindahan sekitar 5.000 orang dan dipaksa menerima kompensasi yang tidak memadai.

Baca Juga: Melihat Bintang Porno, Petinju Manny Pacquiao Menghentikan Mobil, Apa yang Diperbuatnya Bikin Kaget

"Puluhan ribu orang diyakini menderita kerugian besar atas pendapatan mereka," kata Direktur Advokasi HRW Asia, John Sifton.

HRW mendesak Otoritas Kamboja perlu segera meninjau kembali metode kompensasi, pemukiman kembali, dan pemulihan mata pencaharian penduduk.

"Otoritas Kamboja harus memastikan bahwa proyek masa depan tidak menampilkan pelanggaran serupa,” ujar John Sifton yang dikutip rt.com.

Baca Juga: Tentara Cantik Israel Bikin Heboh, Menari dan Pamerkan Senjata Sambil Tuduh Palestina Lakukan Kebohongan

Di luar dampak pada masyarakat, HRW juga telah menyuarakan keprihatinan tentang kapasitas produksi bendungan,

Output kemungkinan jauh lebih rendah daripada tujuan seperenam dari listrik tahunan Kamboja.

Temuan HRW muncul setelah kelompok tersebut mewawancarai lebih dari 60 anggota masyarakat, pemimpin masyarakat sipil, akademisi, ilmuwan, dan individu dengan pengetahuan ahli tentang proyek tersebut.

Baca Juga: Pengakuan Bintang Porno India, Sherlyn Chopra: Saya Dijebak Raj Kundra

Juru bicara pemerintah Kamboja, Phay Siphan, menolak kekhawatiran HRW dan membela proyek bendungan memberi banyak kegunaan.

Dia mengatakan proyek itu telah memberikan dampak positif dan berargumen bahwa penduduk desa yang dimukimkan telah diberikan rumah baru, lahan pertanian, dan listrik.

"Tuduhan itu tidak masuk akal, mereka tidak melihat pengalaman Kamboja dan lokasi baru lebih baik daripada tempat lama," laporan media mengutip Phay Siphan.

Baca Juga: Iblis Pasti Takut, Begini Cara Menusuk Mata dan Memukul Kepala Iblis

Bendungan Sesan 2 Bawah bukanlah proyek pertama yang dibangun sebagai bagian dari Inisiatif Sabuk dan Jalan China yang menghadapi kritik karena merusak dampak lingkungan.

Proyek lain yang ditandai oleh HRW termasuk pengembangan kota pelabuhan Gwadar di Pakistan dan proyek Bendungan Myitsone di Negara Bagian Kachin Myanmar.***

Editor: Parama Ghaly

Sumber: RT.com


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah