Itu terjadi ketika NATO malam ini mengungkapkan bahwa semua penerbangan komersial sekarang ditangguhkan dari bandara Kabul.
Menurut Reuters, hanya pesawat militer yang sekarang akan diizinkan untuk beroperasi.
Baca Juga: John Travolta Penganut Gereja Scientology, Tidak Percaya Radiasi dan Kemoterapi
Sekarang Boris Johnson menyalahkan AS atas kemajuan Taliban di Afghanistan, mengklaim Presiden Joe Biden "mempercepat" kendali mereka.
Perdana Menteri mengatakan situasi "sulit" telah diperburuk oleh keputusan Presiden untuk menarik pasukan dari negara yang dilanda perang itu.
Sebelumnya hari ini Presiden Afghanistan Ashraf Ghani meninggalkan negara itu setelah Taliban menyerbu ibu kota Kabul dan merebut istananya.
Baca Juga: 10 Ribu Tentara China dan Rusia Latihan Perang, Wei Fenghe: Kekuatan yang Tak Tergoyahkan
Dikutip dari The Sun, Ghani kemudian mengatakan dia pergi untuk "mencegah banjir pertumpahan darah".
Ghani mengatakan dia percaya "patriot yang tak terhitung jumlahnya akan menjadi martir dan kota Kabul akan dihancurkan" jika dia tetap tinggal.
Sedangkan pasukan Taliban telah membebaskan 5.000 tahanan dan menguasai Kabul saat pemerintah secara dramatis runtuh sore kemarin.***