Moskow membuka hubungan bilateral dengan Taliban dalam beberapa pekan terakhir, ketika kelompok itu bersiap untuk mengambil alih Kabul.
“Jika kita membandingkan betapa mudahnya bernegosiasi sebagai kolega dan mitra, maka bagi saya Taliban tampaknya jauh lebih siap untuk negosiasi daripada pemerintah boneka Kabul [yang didukung Amerika],” ujar Zamir.
Baca Juga: Lebih dari Seribu Anggota Komunitas Sepeda Telanjang Bulat Keliling Kota Cardiff
Walau begitu, Zamir masih menunggu perkembangan berikutnya jadi tidak ingin buru-buru mengakui legitimasi pemerintahan baru.
“Kami tidak terburu-buru untuk memberikan pengakuan. Kami akan melihat bagaimana rezim baru berperilaku,” ucapnya yang dikutip rt.com.
Dalam sebuah pernyataan yang diposting ke Twitter pada hari Senin, Kedutaan Besar Rusia di Inggris mengatakan, hegemoni AS di Afghanistan sudah surut.
Baca Juga: John Travolta Penganut Gereja Scientology, Tidak Percaya Radiasi dan Kemoterapi
Kini penguatan politik di Afghanistan mengarah kepada Rusia dan China.***