Taliban Ambil Alih Kekuasaan, Perkebunan Opium Dilarang dan Segera Memicu Krisis Narkoba di Eropa

- 21 Agustus 2021, 12:01 WIB
Pengambilalihan kekuasaan di Afghanistan akan melarang perkebunan opium dan ini memiliki konsekuensi berbahaya, krisis narkoba baru di Eropa, klaim seorang ahli.
Pengambilalihan kekuasaan di Afghanistan akan melarang perkebunan opium dan ini memiliki konsekuensi berbahaya, krisis narkoba baru di Eropa, klaim seorang ahli. /REUTERS

ZONA PRIANGAN - Menurut Niko Vorobyov seorang ahli sekaligus mantan pengedar narkoba andalan, Eropa menghadapi krisis fentanil di seluruh benua jika Taliban berhasil menghentikan produksi heroin Afghanistan.

Karena menurutnya, "pecandu akan beralih ke obat yang lebih kuat", jelas Niko Vorobyov

Taliban melarang produksi obat di Afghanistan yang segera akan menciptakan krisis internasional, klaim mantan pengedar narkoba tersebut.

Baca Juga: Pendapatan Terbesar Afghanistan Ternyata dari Budidaya Opium Poppy untuk Obat Heroin

Zabihullah Mujahid, juru bicara Taliban mengatakan kepada media dalam konferensi pers bahwa dia sedih melihat pemuda Afghanistan kecanduan narkoba dan mereka akan mengakhiri panen opium.

Dia berkata: "Tidak akan ada produksi narkoba, tidak ada penyelundupan narkoba. Kami melihat hari ini bahwa anak-anak muda kita menggunakan narkoba di dekat tembok; ini membuat saya sangat, sangat sedih karena anak muda kita kecanduan.

"Afghanistan tidak akan menjadi negara penanaman opium lagi... Kami akan membawa penanaman opium ke nol lagi."

Baca Juga: 'Ikatan Cinta' Sabtu 21 Agustus 2021: Elsa Bersandiwara di Persidangan, Andin Adalah Anak Hasil Perselingkuhan

Pada awal 2000-an, Taliban berhasil menurunkan lahan yang digunakan untuk menanam opium dari 82.000 hektar menjadi 8.000 hektar, seperti dikutip ZonaPriangan dari dailystar.co.uk, 20 Agustus 2021.

Halaman:

Editor: Didih Hudaya ZP

Sumber: Dailystar.co.uk


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x