Klaim Peneliti: Antibodi Corona Ditemukan yang Dapat Menetralisir Semua Strain SARS-CoV-2

- 29 Agustus 2021, 06:01 WIB
Klaim Peneliti: Antibodi corona ditemukan yang dapat menetralisir semua strain SARS-CoV-2.
Klaim Peneliti: Antibodi corona ditemukan yang dapat menetralisir semua strain SARS-CoV-2. /NDTV.COM

ZONA PRIANGAN - Dalam beberapa bulan terakhir, ada kemajuan yang signifikan dalam mengembangkan terapi berbasis antibodi yang efektif untuk penanganan virus corona. Saat ini, tiga obat tersebut telah menerima persetujuan penggunaan darurat dari Badan Pengawas Obat dan Makanan AS (FDA).

Dikutip dari NDTV, salah satu obat tersebut, Sotrovimab, dikembangkan oleh GlaxoSmithKline dan Vir Biotechnology, setelah studi kolaboratif yang melibatkan banyak ilmuwan untuk menemukan antibodi alami dalam darah orang yang selamat dari SARS, pada 2003 memiliki tingkat kemanjuran yang luar biasa.

Antibodi ini disebut S309. Eksperimen mengungkapkan bahwa itu menetralkan semua strain SARS-CoV-2, termasuk mutan yang baru muncul yang sekarang dapat "melarikan diri" dari terapi antibodi sebelumnya serta virus SARS-CoV asli yang terkait erat.

Baca Juga: Koktail Antibodi untuk Mengobati Corona, Menyusul Lonjakan Kasus Varian Delta

Menurut sebuah laporan di SciTechDaily, Jay Nix, pemimpin Konsorsium Biologi Molekuler yang berbasis di Advanced Light Source (ALS) Berkeley Lab, melakukan kristalografi sinar-X pada sampel antibodi dari orang yang selamat selama fase awal penelitian.

Ini membantu menghasilkan peta struktural tentang bagaimana antibodi ini bergabung dengan protein lonjakan SARS-CoV-2, yang, pada gilirannya, memungkinkan pengembang untuk memilih antibodi yang paling menjanjikan. Mengikuti hasil lab, mereka merancang Sotrovimab.

Baca Juga: Koktail Antibodi Dapat Menghilangkan Gejala Corona Hanya dalam Sehari

Pada Mei, FDA memberikan persetujuan penggunaan darurat Sotrovimab, setelah uji coba menunjukkan bahwa ada pengurangan 85 persen dalam tingkat rawat inap atau kematian jika dibandingkan dengan plasebo, pada orang dengan infeksi COVID-19 ringan hingga sedang, yang menjalani terapi.

Namun, dengan mempertimbangkan bahwa mutasi baru dapat muncul, para peneliti memulai studi lanjutan untuk mengeksplorasi antibodi tersebut lebih lanjut. Dalam prosesnya, mereka mengidentifikasi satu antibodi dengan potensi yang tak tertandingi.

Halaman:

Editor: Didih Hudaya ZP

Sumber: NDTV


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x