40 Organisasi Muslim Protes Pembongkaran Masjid di Uighur yang Akan Dijadikan Hotel Hilton

- 17 September 2021, 19:25 WIB
China membantah tuduhan bahwa mereka menganiaya Muslim Uighur di Provinsi Xinjiang.*
China membantah tuduhan bahwa mereka menganiaya Muslim Uighur di Provinsi Xinjiang.* /Reuters /Thomas Peter

ZONA PRIANGAN - Mendengar bangunan masjid di Uighur, China dirobohkan dan akan dibangun hotel, 40 organisasi sipil Muslim Amerika melakukan protes.

Protes yang digaungkan oleh Council on American-Islamic Relations (CAIR) itu berlangsung di depan markas Hilton, Virginia, Amerika Serikat.

CAIR mengumumkan kampanye untuk memboikot Hilton Worldwide atas apa yang mereka katakan sebagai rencana perusahaan untuk membangun sebuah hotel di lokasi masjid Uighur.

Baca Juga: Kapal China Mendekati Natuna, Indonesia Kirim 5 Kapal AL dan Patroli Udara

CAIR mengatakan bahwa mereka telah bernegosiasi secara tidak langsung dengan grup hotel untuk membatalkan rencana konstruksi, tetapi pembicaraan itu tidak berhasil.

“Hari ini, kami mengumumkan kampanye boikot global terhadap Hilton,” kata direktur eksekutif CAIR, Nihad Awad.

Menurut Awad, proyek tersebut merupakan pelanggaran hak asasi manusia yang berkontribusi pada penghancuran budaya Uighur.

Baca Juga: Rusia Siap Hancurkan Pesawat Siluman Pembom B-2 Spirit Milik AS dengan Rudal 14Ts033 Nudol

China telah melakukan kampanye panjang melawan penduduk Uighur yang sebagian besar Muslim dengan penahanan massal, sterilisasi paksa, memisahkan anak-anak dari keluarga.

Selain itu China menghancurkan lokasi agama dan budaya Islam di Xinjiang. Nemun demikian, China telah membantah klaim tersebut.

Situs yang memicu boikot adalah sebuah masjid di prefektur Hotan, yang dihancurkan pada 2018, yang rencananya akan diubah Hilton menjadi hotel Hampton Inn.

Baca Juga: Govindan Gopalakrishnan Penganut Hindu yang Mendapat Julukan Manusia Masjid

Dikutip Aljazeera, Awad mengatakan mereka diberitahu tentang proyek yang diusulkan pada awal Juni.

Pada bulan Juli, komisi kongres AS bipartisan meminta Hilton Worldwide untuk tidak mengizinkan namanya dikaitkan dengan proyek hotel.

Sekitar 16.000 masjid di 900 lokasi Xinjiang hancur sebagian atau seluruhnya antara 2017 dan 2020, menurut penelitian oleh lembaga Kebijakan Strategis Australia.

Baca Juga: Jangan Khawatir Shalat Berjamaah, Ahli Masjid Selalu Dijauhkan dari Segala Penyakit

Menara-menara telah dipindahkan dari masjid-masjid, beberapa dihancurkan sama sekali di tempat-tempat yang diawasi ketat oleh China.

Kehancuran telah diverifikasi oleh laporan di lapangan, dan membandingkan foto satelit dari tahun-tahun sebelumnya hingga sekarang.

Para pejabat di Beijing mengatakan kepada kantor berita Reuters awal tahun ini bahwa tidak ada situs keagamaan di Xinjiang yang dihancurkan.

Baca Juga: Umat Muslim Rusia Marah Terhadap Kelompok Wanita Berpakaian Ketat Menari di Depan Masjid Kul-Sharif

Pemerintah Beijing pun membantah penahanan dan kerja paksa. China mengundang sejumlah pihak untuk mengunjungi daerah tersebut.***

Editor: Parama Ghaly

Sumber: Aljazeera


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah