ZONA PRIANGAN - Angkatan Darat India telah mengerahkan resimen howitzer self-propelled K9-Vajra pertama di area depan di sektor Ladakh di sepanjang Line of Actual Control (LAC) dengan China. Senjata self-propelled dapat menyerang target musuh di sekitar 50 km.
"Senjata ini juga dapat bekerja di daerah dataran tinggi, uji coba lapangan sangat berhasil. Kami sekarang telah menambahkan seluruh resimen, ini akan sangat membantu," kata Panglima Angkatan Darat Jenderal Manoj Mukund Naravane seperti dikutip oleh ZonaPriangan.com dari kantor berita Asian News International.
India dan China terlibat dalam kebuntuan perbatasan sejak Mei tahun lalu, menyusul bentrokan hebat di kawasan danau Pangong. Kedua belah pihak secara bertahap meningkatkan pengerahan mereka dengan mengerahkan puluhan ribu tentara serta persenjataan berat.
“China telah dikerahkan dalam jumlah yang cukup besar di seluruh Ladakh Timur dan front Utara sampai ke komando Timur kami. Jelas, telah terjadi peningkatan penempatan mereka di daerah depan yang tetap menjadi perhatian kami,” kata panglima Angkatan Darat.
India juga telah melakukan pengerahan balasan untuk melawan ancaman apa pun, kata panglima Angkatan Darat.
“Kami secara berkala memantau semua pergerakan mereka. Berdasarkan masukan yang kami dapatkan, kami juga melakukan pengembangan yang sesuai baik dari segi infrastruktur maupun dari segi pasukan yang dibutuhkan untuk melawan ancaman apa pun. Saat ini, kami cukup baik. siap menghadapi segala kemungkinan," tambahnya.
Awal pekan ini, juru bicara Kementerian Luar Negeri (MEA) Arindam Bagchi mengatakan China terus mengerahkan sejumlah besar pasukan dan persenjataan di daerah perbatasan.