China Pastikan Pukul Mundur Amerika Serikat dan Ciptakan Kiamat di Taiwan

- 17 Oktober 2021, 13:22 WIB
Menteri Pertahanan Taiwan mengatakan bahwa ketegangan dengan China adalah yang terburuk dalam 40 tahun.*
Menteri Pertahanan Taiwan mengatakan bahwa ketegangan dengan China adalah yang terburuk dalam 40 tahun.* /Reuters/

ZONA PRIANGAN - China memastikan akan memukul mundur Amerika Serikat dari Taiwan karena Washington tidak bisa membedakan 'hitam dan putih'.

Selain mengusir Amerika Serikat, China melalui surat kabar The Global Times yang dikelalu Partai Komunis akan menciptakan kiamat di Taiwan.

Untuk menyatukan kembali Taiwan, China memiliki tentara dalam siaga tinggi termasuk menghadapi kemungkinan perang dunia ketiga.

Baca Juga: Terjadi Ledakan dan Kobaran Api di Taiwan, 46 Orang Tewas, Petugas Masih Mencari Warga yang Terjebak

Bahkan pasukan China sudah bersumpah bertarung sampai mati, termasuk berperang dengan Amerika Serikat kapan saja.

Dikutip Daily Star, Taiwan memisahkan diri dari Negara Komunis itu untuk kemerdekaan pada tahun 1949.

Tetapi sekarang Taiwan menghadapi Presiden China Xi Jinping yang tampaknya bertekad, merebut kembali pulau itu sebagai kemenangan politik yang besar.

Baca Juga: Selain Menyerbu Markas Presiden Taiwan, Ada Strategi Tentara China Menguasai SMP Putri Taipei

Juru bicara kementerian pertahanan China Tan Kefei mengatakan kepada The Global Times tak ada pilihan lain untuk menyatukan kembali Taiwan.

Amerika menuduh China mengacaukan kawasan itu dengan serangkaian latihan militer yang dianggapnya sebagai pertunjukan intimidasi yang disengaja atas Taiwan.

Lusinan pesawat tempur telah tercatat melonjak bolak-balik di atas ruang udara pulau itu.

Baca Juga: Beredar Video Tentara China Menyerbu Markas Presiden Taiwan dalam Latihan di Kota Buatan yang Mirip Taipei

Berulang kali 'latihan invasi skala penuh' telah dilakukan dengan operasi pendaratan pantai massal, The Sun melaporkan.

Tan Kefei membantah tuduhan tersebut namun menegaskan kembali bahwa Taiwan adalah milik China dan semua orang harus mundur dan membiarkan 'penyatuan kembali' terjadi.

Tan juga memperingatkan Washington untuk menghentikan segala bentuk kontak resmi dan hubungan militer dengan pulau itu.***

Editor: Parama Ghaly

Sumber: Daily Star


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x