ZONA PRIANGAN - Serangan siber membuat pelayanan pompa bensin di Iran terganggu. Pemerintah Iran menuduh AS dan Israel di balik insiden itu.
Setelah 12 jam serangan siber itu, baru 60 persen pompa bensin di Iran berjalan normal kembali.
Sementara 40 persen lainnya masih kacau. Beberapa kartu yang diterbitkan Pemerintah Iran tidak berfungsi ketika warga membeli bensin.
Beberapa warga kesal karena kartu yang dimilikinya tidak berfungsi dan gagal mendapatkan bensin untuk kendaraannya.
Kepala Pertahanan Sipil Iran, Brigadir Jenderal Gholamreza Jalali menuduh AS dan Israel melumpuhkan pekerjaan pompa bensin negara itu.
Gholamreza Jalali, membandingkan intrusi dunia maya baru-baru ini dengan serangan tahun lalu yang mengganggu layanan kereta api.
Baca Juga: Terungkap, Setiap Bepergian Melania Tidak Mau Sekamar dengan Donald Trump, Ini Alasannya
Serangan itu terjadi di terminal Shahid Rajaee dekat kota pelabuhan selatan Bandar Abbas di pantai Selat Hormuz.