Yahoo Tinggalkan China setelah Undang-Undang Data Konsumen Baru Berlaku yang Dianggap Membatasi Konten Kritis

ZONA PRIANGAN - Perusahaan teknologi Yahoo mengumumkan pada hari Selasa, bahwa mereka menarik operasinya di China karena tantangan hukum dan operasional di negara Asia.

Perusahaan itu mengatakan akan meninggalkan China setelah dua dekade melakukan bisnis di sana, dengan alasan "lingkungan bisnis dan hukum yang semakin menantang."

Yahoo mengatakan layanannya tidak lagi tersedia di China daratan pada hari Senin, seperti dikutip ZonaPriangan dari UPI.com, 2 November 2021.

Baca Juga: 'Ikatan Cinta' Rabu 3 November 2021: Pelaku Teror Kena Batunya, Tak Diduga Rendy Bisa Pukul Telak Irvan

Hukum China menempatkan berbagai pembatasan pada bisnis yang beroperasi di negara itu, sering kali membuat mereka dikenai sensor atas konten yang dianggap terlalu kritis terhadap pemerintah.

Akses ke fitur seperti email dan berita telah menghilang dari situs Yahoo China sejak 2013. Perusahaan menutup kantornya di Beijing dua tahun kemudian.

Baca Juga: Ratu Elizabeth II Terlihat Mengemudikan Sendiri Jaguar Hijau Station 5-Pintu Usai Dirawat di Rumah Sakit

Penarikan Yahoo bertepatan dengan undang-undang perlindungan konsumen China baru yang membatasi jenis informasi apa yang dapat dikumpulkan oleh perusahaan teknologi dari pengguna dan bagaimana informasi itu harus disimpan.

Undang-undang itu mulai berlaku pada Senin.***