Proyeksi Gas Rumah Kaca di Timur Tengah Berpotensi Ancam Jiwa Manusia

- 11 November 2021, 09:30 WIB
Berminggu-minggu atau bahkan berbulan-bulan, panas terik akan berpotensi mengancam jiwa manusia.
Berminggu-minggu atau bahkan berbulan-bulan, panas terik akan berpotensi mengancam jiwa manusia. /Pixabay/Chiemseherin

ZONA PRIANGAN - Proyeksi Gas Rumah Kaca di Negara Timur Tengah berpotensi ancam jiwa manusia. Efeknya negara-negara di Timur Tengah dihadapkan cuaca ekstrem panjang.

Pada tahun 2100 sekitar 600 juta penduduk, atau 50 persen dari populasi wilayah tersebut, mungkin terkena peristiwa cuaca "super-ekstrim" jika proyeksi gas rumah kaca saat ini terus berlanjut, satu studi baru-baru ini di jurnal Nature mencatat.

"Berminggu-minggu atau bahkan berbulan-bulan, panas terik akan berpotensi mengancam jiwa manusia," katanya, dilansir AlJazeera, Selasa 9 November 2021.

Baca Juga: Rocky Gerung: Ada Persiapan Politik Untuk Sambut Pandemi Covid 19, Bisnis Farmasi Itu Demi Kepentingan Politik

“Kami mengantisipasi bahwa suhu maksimum selama … gelombang panas di beberapa pusat perkotaan dan kota-kota besar di MENA dapat mencapai atau bahkan melebihi 60 °C, yang akan sangat mengganggu masyarakat,” tulis para ilmuwan.

Sampai dengan saat ini, Timur Tengah dan Afrika Utara sudah menjadi wilayah terpanas dan terkering di bumi.

Akan tetapi perubahan iklim dapat membuat beberapa daerah tidak dapat dihuni dalam beberapa dekade mendatang dengan suhu yang berpotensi mencapai 60 derajat Celcius atau lebih tinggi.

Baca Juga: Luhut: Masyarakat Tidak Paham Bagaimana Upaya Pemerintah Menekan Harga PCR Serendah Mungkin

Dampak di seluruh wilayah Timur Tengah dan Afrika Utara (MENA) akan sangat menghancurkan termasuk kekurangan air kronis.

Belum lagi bicara ketidakmampuan untuk menanam makanan karena cuaca ekstrem dan kekeringan yang diakibatkannya, dan lonjakan kematian terkait panas dan masalah kesehatan.

George Zittis, penulis utama studi tersebut, mengatakan kepada Al Jazeera kelembaban yang lebih tinggi dari peningkatan penguapan laut di sekitarnya akan meningkatkan bahaya.

Baca Juga: Ramalan The Simpsons Sekali Lagi Jadi Kenyataan, Kali Ini Tragedi Konser Travis Scott di Festival Astroworld

“Tekanan panas selama musim panas akan mencapai atau melebihi ambang batas kelangsungan hidup manusia, setidaknya di beberapa bagian wilayah dan untuk bulan-bulan terpanas,” kata Zittis.

Pusat-pusat kota besar di sekitar Teluk, Laut Arab, dan Laut Merah – seperti Dubai, Abu Dhabi, Doha, Dhahran, dan Bandar Abbas – semuanya akan lebih sering mengalami suhu yang parah. Ini akan menjadi bencana yang belum pernah terjadi sebelumnya.***

Editor: Yudhi Prasetiyo

Sumber: Al Jazeera


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x