Selama ini, China melakukan klaim sepihak di perairan Laut China Selatan dan menimbulkan ketegangan dengan sejumlah negara termasuk Australia.
The Daily Telegraph adalah yang pertama melaporkan keberadaan kapal mata-mata China, yang diklaim telah mengitari pantai dekat Australia.
Baca Juga: Kematian Paling Konyol, Wanita Georgia Tak Sengaja Menembak Diri Sendiri di Bagian Vagina
Menteri Pertahanan Peter Dutton mengatakan kepada media bahwa kapal China itu tetap berada di luar perairan Australia dan tidak melanggar hukum.
Dia menambahkan, bahwa pengerahan kapal mata-mata itu tetap “mengkhawatirkan,” dan bertentangan dengan retorika Beijing tentang mempromosikan perdamaian dan keamanan di Asia-Pasifik.
Komentar tingkat tinggi tentang kapal mata-mata itu muncul di tengah meningkatnya permusuhan antara China dan Australia.
Baca Juga: Tradisi Pernikahan Hantu, Influencer Cantik Bunuh Diri Disiarkan Langsung di Media Sosial China
Saat ini Canberra dilaporkan mempertimbangkan boikot diplomatik terhadap Olimpiade Musim Dingin 2022 di Beijing, meskipun para pejabat dikatakan menunggu keputusan Washington sebelum membuat keputusan sendiri.
Diskusi tentang potensi boikot dipicu oleh kritik atas dugaan pelanggaran hak asasi manusia China, yaitu terhadap minoritas Muslim Uighur.***