WHO Memperingatkan Konsekuensi Berat Atas Risiko Terkait Penyebaran Virus Corona Omicron

- 30 November 2021, 05:11 WIB
WHO memperingatkan konsekuensi berat atas risiko terkait penyebaran virus corona Omicron.
WHO memperingatkan konsekuensi berat atas risiko terkait penyebaran virus corona Omicron. /Reuters

ZONA PRIANGAN - Varian corona baru Omicron menimbulkan risiko "sangat tinggi" secara global, demikian bunyi pernyataan dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada Senin, 29 November 2021 menekankan bahwa ketidakpastian tetap ada tentang seberapa menular dan berbahaya varian itu.  

"Jika lonjakan besar corona lainnya terjadi didorong oleh Omicron, konsekuensinya mungkin parah," kata WHO dalam catatan teknis, menambahkan bahwa sampai saat ini, tidak ada kematian terkait varian Omicron yang telah dilaporkan," kata WHO, dikutip ZonaPriangan.com dari AFP, Senin, 29 November 2021.

Organisasi Kesehatan Dunia pada Jumat menyatakan bahwa strain B.1.1.529 dari virus corona terbaru telah ditemukan, pertama kali terdeteksi di Afrika selatan, menjadi varian yang mengkhawatirkan dan menamainya Omicron.

Baca Juga: Penderita Varian Omicron Masih Bisa Mencium tapi Mudah Merasa Kelelahan

Klasifikasi tersebut menempatkan Omicron ke dalam kategori varian corona yang paling meresahkan, bersama dengan Delta yang dominan secara global, ditambah saingannya yang lebih lemah yakni Alpha, Beta, dan Gamma.

Beberapa negara segera mengeluarkan kebijakan melarang penerbangan untuk memperlambat penyebaran Omicron pada Jumat, sementara pasar saham dan harga minyak jatuh di tengah kekhawatiran seputar varian tersebut, yang berpotensi memberikan pukulan berat bagi pemulihan ekonomi global.

"Berdasarkan bukti yang disajikan yang menunjukkan perubahan yang merugikan dalam epidemiologi Covid-19 ... WHO telah menetapkan B.1.1.529 sebagai varian kekhawatiran (VOC), bernama Omicron," kata badan kesehatan PBB itu dalam sebuah pernyataan.

Baca Juga: Singapura - Malaysia Membuka Kembali Perbatasan Darat Kedua Negara Saat Kekhawatiran Varian Omicron Tumbuh

WHO mengatakan perlu beberapa pekan untuk menyelesaikan studi Omicron untuk melihat apakah ada perubahan dalam penularan, tingkat keparahan atau implikasi untuk vaksin, tes, dan perawatan corona.***

Editor: Yudhi Prasetiyo

Sumber: AFP


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x