Pesawat Mata-mata P-8A, MQ-4C, dan E-8C Masuk Wilayah China, Beijing: Pasukan AS Jadi Target Pertama

- 3 Desember 2021, 05:28 WIB
Ilustrasi jet tempur.*
Ilustrasi jet tempur.* /Reuters /Amit Dave

ZONA PRIANGAN - Amerika Serikat (AS)menerbangkan pesawat mata-mata mengintai kekuatan militer China.

Inisiatif Penyelidikan Situasi Strategis Laut China Selatan (SCSPI) mencatat ada 94 penerbangan pesawat AS.

Apa yang dilakukan AS makin memanaskan ketegangan yang sudah terjadi di kawasan Laut China Selatan.

Baca Juga: Ini Pegawai Kantor Pos yang Cantik, Namanya Ruth Dewayani Ramah ke Semua Pelanggan

Tingginya jumlah penerbangan AS menunjukkan peningkatan hampir 30% dari sebelumnya 75 penerbangan pengintaian AS yang dicatat oleh think tank pada bulan Februari.

Ini juga merupakan jumlah penerbangan militer AS tertinggi di wilayah tersebut sejak pelaporan dimulai pada Juni 2019.

Dikutip Daily Star, SCSPI mengatakan hampir 80% dari kegiatan pada bulan November melibatkan pesawat patroli anti-kapal selam P-8A.

Baca Juga: Ilmuwan China dan Amerika Temukan Manusia Serigala, Sering Mengasingkan Diri

Pesawat lain yang digunakan untuk misi tersebut adalah pesawat pengintai tak berawak MQ-4C dan pesawat pengintai udara-ke-darat E-8C, South China Morning Post melaporkan.

Ia juga mengatakan AS telah melakukan jumlah penerbangan pengintaian tertinggi di dekat China dalam satu hari bulan lalu setelah AS mengirim 10 pesawat mata-mata di atas Laut China Selatan pada 4 November.

Diyakini misi itu dilakukan saat kelompok pemogokan kapal induk USS Carl Vinson berlayar melalui wilayah tersebut.

Baca Juga: Manusia Berkepala Anjing Terlihat di Pedalaman Australia Membuat Takut Seorang Pemancing

Pesawat-pesawat itu juga tampaknya memperluas jangkauan pengintaian mereka bulan lalu karena catatan mengutip penerbangan di atas Selat Taiwan oleh pesawat patroli anti-kapal selam Angkatan Laut AS P-8A pada 29 November.

SCSPI mengatakan: “Selama operasi, itu hanya sekitar 15,91 mil laut [29,46 km] dari garis dasar perairan teritorial daratan Tiongkok”

Berita itu muncul hanya beberapa bulan setelah China dan Amerika Serikat dilaporkan semakin dekat dengan bentrokan militer besar di Taiwan.

Baca Juga: Petani Semangka Beraksi Menelan Ular Beludak, Tak Disangka Reptil Itu Menggigit Lidahnya hingga Tewas

The Global Times, sebuah surat kabar China yang dipandang sebagai suara kepemimpinan China, memperingatkan bahwa serangan terhadap Taiwan bisa datang “kapan saja,” dan bahwa pasukan AS akan menjadi target pertama.

Sementara perdamaian yang tidak nyaman telah berlangsung selama 70 tahun terakhir, Global Times mengatakan invasi menjadi "pilihan yang semakin realistis".***

Editor: Parama Ghaly

Sumber: Daily Star


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x