“Sebaliknya, infrastruktur militer NATO bergerak lebih dekat ke perbatasan Rusia. Itu skenario mimpi buruk dari konfrontasi militer kembali,” ucapnya.
Komentar Lavrov muncul di tengah meningkatnya kekhawatiran atas dugaan penumpukan militer di perbatasan Rusia dengan Ukraina.
Baca Juga: Jenderal David Thompson: China dan Rusia Menyerang Satelit AS dengan Laser
Sejak awal November, beberapa media Barat mengklaim bahwa Moskow merencanakan “invasi” terhadap tetangganya, sebuah tuduhan yang dibantah keras oleh Kremlin.
Bulan lalu, Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg meminta Rusia untuk transparan tentang kegiatan militernya, menyebut penumpukan pasukan yang diklaim “besar” dan “tidak biasa”.
"Kita tahu bahwa Rusia telah bersedia menggunakan jenis kemampuan militer ini sebelumnya untuk melakukan tindakan agresif terhadap Ukraina," kata Stoltenberg.***