Rusia Mengklaim Ukraina Memicu Perang dengan Mendatangkan 10.000 Pasukan Asing, Tiap Hari Terdengar Ledakan

- 25 Desember 2021, 05:14 WIB
Ilustrasi kendara militer dalam latihan perang.
Ilustrasi kendara militer dalam latihan perang. /Pixabay/Oti_foti

ZONA PRIANGAN - Rusia mengklaim hampir setiap hari mendengar ledakan yang dilakukan Ukraina di kawasan Donbass.

Ledakan tidak hanya dilakukan tentara Ukraina tapi juga melibatkan 10.000 pasukan asing.

Dari 10.000 pasukan asing, di antaranya 4.000 berasal dari Amerika Serikat yang melatih tentara negara Eropa Timur, klaim Moskow.

Baca Juga: Jelang Natal, ISIS Tebarkan Teror Siap Memenggal Kepala, Pamer Helm Tentara Amerika yang Sudah Dibunuh

Juru bicara Kementerian Luar Negeri Moskow, Maria Zakharova mengatakan, kehadiran militer asing menandakan Kiev menyiapkan diri untuk konfrontasi.

"Semakin banyak instruktur, semakin besar anggaran militer Ukraina," ucap Zakharova yang dikutip rt.com.

"Semakin banyak senjata yang mereka bawa ke sana, semakin sering kita mendengar ledakan, tidak hanya di jalur kontak, tetapi juga di sekitar infrastruktur sipil," tuturnya.

Baca Juga: Mengerikan Hiasan Pohon Natal di Juarez, Texas Berasal dari Potongan Tubuh Manusia yang Dibunuh Geng Narkoba

Menurut Zakharova, klaim pelatih asing berada di Ukraina untuk membantu mencegah agresi Rusia adalah "kebohongan".

Zakharova menuduh Kiev dan mitra Baratnya secara tidak jujur ​​membenarkan kehadiran instruktur atas dasar pertahanan dan penahanan agresi Rusia.

Dia menyebut pasukan asing bertanggung jawab langsung atas peristiwa yang terjadi di Donbass.

Baca Juga: Jennifer Lawrence Menyaksikan Leonardo DiCaprio Telanjang dalam Mobil, Insiden Terjun ke Danau Beku

“Alih-alih mengakhiri perang saudara, tampaknya Kiev sedang mempersiapkan diri untuk solusi yang kuat untuk masalah di Donbass,” tambahnya.

Zakharova juga menolak pernyataan pejabat Ukraina di mana mereka bersikeras bahwa mereka mencoba untuk meredakan situasi.

Konflik di Donbass dimulai pada tahun 2014, ketika separatis di wilayah Donetsk dan Lugansk Ukraina mendirikan republik yang memisahkan diri setelah peristiwa Maidan 2014.

Baca Juga: Beredar Kalender 2022 dengan Foto Petani Wanita Telanjang di Atas Traktor

Kiev menuduh Rusia bekerja sama dengan pemberontak dan memicu perang saudara, yang dibantah oleh Kremlin.

Pada 2014 dan 2015, Rusia dan Ukraina menandatangani Kesepakatan Minsk, yang dirancang untuk mengakhiri perang di Donbass.***

Editor: Parama Ghaly

Sumber: RT.com


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x