Negara itu menghadapi sanksi ekonomi yang berat oleh Washington yang dimaksudkan untuk memaksanya menyerahkan senjata nuklirnya; namun, Pyongyang mengatakan pihaknya membutuhkan senjata untuk menjamin keamanannya terhadap serangan sampai perjanjian damai permanen dicapai dengan AS dan Korea Selatan.
Secara terpisah pada hari Senin, seorang pembelot yang diduga dari DPRK ke Selatan melintasi zona demiliterisasi yang memisahkan kedua negara untuk kembali ke Utara, setelah gagal mencari nafkah di negara yang dianggapnya kapitalis.***