Network
Jepretan mengerikan itu menunjukkan bagian belakang mayat besar buaya yang menonjol dari tengah tubuh ular yang bengkak di permukaan air.
Tampaknya ular piton Burma raksasa memiliki mata lebih besar dari perutnya, karena perut ular itu pecah sebelum bisa menyelesaikan pestanya.
Baca Juga: Parah, Hakim Cantik Ini Terekam Berciuman dan Membela Pembunuh Polisi agar Dikurangi Hukumannya
"Hati buaya tidak berfibrilasi - tidak peduli apa yang kita lakukan. Mereka sangat tangguh," kata Flavio Fenton, seorang profesor di Sekolah Fisika di Institut Teknologi Georgia.
Ular sanca Burma menyusun strategi mengemil mereka dengan mengevaluasi detak jantung mangsanya - memungkinkan mereka ditipu oleh aligator agar mengira target mereka sudah tidak bernyawa.
Buaya mati yang sebagian besar masih utuh tampaknya kemudian menyerang balik setelah ular piton itu menelan kepala, bahu, dan kaki depannya.
Baca Juga: Polisi Temukan 70 Pasangan Telanjang yang Merayakan Tahun Baru 2022 dengan Pesta Seks
Kekuatan serangan itu terbukti cukup untuk meledakkan perut ular setelah menggigit lebih dari yang bisa dikunyahnya - meninggalkan kedua hewan itu mati di dalam air.
Profesor margasatwa Universitas Florida, Frank Mazzoti, mengatakan tentang pertempuran reptil itu sangat luar biasa.
"Jelas jika [python] dapat membunuh seekor buaya, mereka dapat membunuh spesies lain," ucapnya yang dikutip The Sun.
