Ukraina Tahu Pasukan Kremlin Menyerang Tanggal 20 Februari, Pavlyuk: Tentara Rusia Akan Dicabik-cabik

- 23 Januari 2022, 16:02 WIB
Seorang prajurit Angkatan Bersenjata Ukraina mengambil bagian dalam latihan militer di tempat pelatihan dekat perbatasan dengan Krimea yang dicaplok Rusia di wilayah Kherson, Ukraina.*
Seorang prajurit Angkatan Bersenjata Ukraina mengambil bagian dalam latihan militer di tempat pelatihan dekat perbatasan dengan Krimea yang dicaplok Rusia di wilayah Kherson, Ukraina.* /Reuters/

ZONA PRIANGAN - Ukraina siap mencabik-cabik tentara Rusia dengan tangan kosong, demikian disampaikan Letnan Jenderal Ukraina, Alexander Pavlyuk.

Keyakinan pimpinan tentara Ukraina, Alexander Pavlyuk saat melakukan wawancara dengan surat kabar London, The Times.

Alexander Pavlyuk tahu betul pasukan Kremlin akan menyerang Ukraina pada tanggal 20 Februari 2022.

Baca Juga: Pasukan Elit Inggris Sudah Tiba di Kiev, Melatih Tentara Ukraina dan Membawa Peluncur Rudal Anti-tank

Menurut dia, seusai berakhirnya Olimpiade Musim Dingin 2022 di Beijing, pasukan Rusia akan melancarkan aksinya.

Pavlyuk mengungkapkan, tanggal 20 Februari sebagai tanggal yang menjadi perhatian seluruh warga Ukraina.

"Kami menduga bahwa Kremlin tidak ingin merusak acara olahraga yang diselenggarakan oleh China. Jadi serangan akan terjadi setelah Olimpiade berakhir," ujarnya.

Baca Juga: Washington Khawatir Serangan Rusia Terjadi Kapan Saja, Percepat Pengriman Helikopter Mi-17 ke Ukraina

Komentar Pavlyuk tersebut dibuat setelah Kiev secara terbuka mengeluh bahwa pihaknya belum mendapatkan bantuan militer dan sanksi pencegahan terhadap Rusia yang diinginkannya.

Pavlyuk tidak sendirian dalam menghubungkan potensi konflik dengan Olimpiade, lapor rt.com.

Sebuah laporan terpisah oleh Bloomberg pada hari Sabtu mengklaim bahwa Presiden China Xi Jinping mungkin secara pribadi telah meminta Putin untuk menunda serangan yang dituduhkan, agar tidak menggelar invasi ke Ukraina di tengah momen Olimpiade Xi.

Baca Juga: Jualan Bala-bala Sangat Menguntungkan, di Pasar Malam New York Harganya Bisa Rp70 Ribu

Laporan itu tidak memberikan bukti, mengutip seorang diplomat di Beijing yang meminta untuk tidak disebutkan namanya berbicara tentang skenario seperti itu.

Kedutaan Besar China di Rusia menanggapi laporan Bloomberg pada Sabtu malam, menyebutnya "palsu" dan "provokasi".***

Editor: Parama Ghaly

Sumber: RT.com


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x