ZONA PRIANGAN - Ukraina sudah membagikan senjata kepada 100.000 sukarelawan untuk menghadapi serangan pasukan Rusia.
Seorang Letna Jendral Ukraina Alexander Pavlyuk kepada koresponden perang Times, Anthony Loyd, mengatakan, selain sukarelawan, juga 52.000 tentara Ukraina siap tempur.
Diungkapkan Alexander Pavlyuk, sukarelawan ditempatkan di wilayah yang dianggap paling mungkin jatuh ke tangan Rusia, seandainya Kiev dan klaim invasi sekutu Baratnya pernah terwujud.
Apa yang disebut unit pertahanan teritorial dimaksudkan untuk mengobarkan perang tipe pemberontakan yang berkepanjangan.
Menurut Pavlyuk, kriteria utama untuk mendapatkan senjata api adalah kesiapan penerima untuk bertarung.
"Tujuan utama tentara Ukraina adalah untuk menimbulkan banyak korban pada pasukan penyerang," tutur Pavlyuk.
Baca Juga: Manusia Berkepala Anjing Terlihat di Pedalaman Australia Membuat Takut Seorang Pemancing
Pavlyuk mengungkapkan, pihaknya yakin Presiden Vladimir Putin menyimpan rencana untuk melukai seluruh negeri Ukraina.
Pavlyuk mengklaim bahwa kota-kota besar Ukraina seperti Dnepropetrovsk, Odessa dan Kharkov adalah target utama.
Pasukan Rusia juga diduga berusaha untuk mengambil kemampuan industri Ukraina dan aksesnya ke Laut Hitam.
Pavlyuk mengeluhkan dukungan sekutu barat Ukraina atas apa yang dilihatnya sebagai kurang maksimal.
Dikutip rt.com, beberapa kritik Pavlyuk yang paling keras ditujukan kepada Jerman, yang, menurut dia, hanya berbasa-basi ke Kiev.
Jerman secara konsisten menolak untuk melengkapi tentara Ukraina dengan senjata, atau memberikan jaminan bahwa mereka akan membuang pipa gas Nord Stream 2 jika terjadi perang pecah.
Baca Juga: Bersin Bukan Sekadar Tanda Mau Pilek tapi Bukti Tubuh Masih Sehat, Ucapkanlah Alhamdulillah
Sementara itu, AS dan Inggris digambarkan sebagai salah satu dari sedikit mitra terpercaya Ukraina, menurut Pavlyuk.
Pada hari Senin, pemerintah Inggris memberi lampu hijau untuk mengirim senjata anti-tank ke Ukraina sebagai tanggapan atas perilaku yang semakin mengancam dari Rusia.
AS telah mengeluarkan sekitar $2,7 miliar bantuan militer untuk Kiev sejak 2014. Berlin pada hari Jumat mengatakan bahwa pengiriman senjata ofensif ke Kiev tidak mungkin.
Baca Juga: Ini 15 Sunah Rasulullah Muhammad SAW yang Bisa Membuat Rumah Tangga Selalu Harmonis
Selama beberapa bulan sekarang, media Barat dan politisi top sama-sama telah memperkuat klaim pemerintah Ukraina tentang invasi Rusia yang akan segera terjadi ke negara itu.
Moskow telah membantah keras tuduhan itu, mencapnya sebagai "berita palsu".
Rusia justru mengklaim bahwa Kiev dan sekutu baratnya mungkin sedang mempersiapkan operasi bendera palsu di Ukraina timur untuk mencoba dan memprovokasi tanggapan militer Rusia.***