Rusia Pindahkan Sistem Pertahanan Udara S-400 Triumph ke Belarus, Memudahkan Serangan ke Ukraina

- 23 Januari 2022, 17:06 WIB
Sistem pertahanan rudal S-400 Rusia.*
Sistem pertahanan rudal S-400 Rusia.* /Reuters/

ZONA PRIANGAN - Dengan dalih latihan perang bersama, Rusia memindahkan dua divisi sistem pertahanan udara S-400 Triumph ke Belarus.

Namun sejumlah pengamat militer menyebut pergerakan pasukan Rusia ke Belarus menunjukkan Moskow dapat meluncurkan serangan ke Ukraina kapan saja.

Kementerian Pertahanan (Kemenhan) Rusia menyebutkan, pemindahan S-400 Triumph untuk kepentingan latihan militer bersama Belarus.

Baca Juga: Pasukan Elit Inggris Sudah Tiba di Kiev, Melatih Tentara Ukraina dan Membawa Peluncur Rudal Anti-tank

Seperti diketahui, sistem pertahanan udara S-400 Triumph, yang dirancang untuk menjatuhkan pesawat tempur musuh.

Pejabat Rusia menulis, dua divisi dari kompleks rudal S-400 ‘Triumph’ permukaan-ke-udara … telah menyelesaikan perjalanan mereka ke stasiun pemuatan di Khabarovsk Krai.

Roket di Timur Jauh Rusia, sekarang akan diangkut di sepanjang jalur kereta api ke Belarus.

Baca Juga: Ketegangan NATO dan Rusia Belum Mereda, Kapal Induk USS Harry S Truman Siap Melakukan Serangan Neptunus

Menurut laporan itu, begitu rudal telah tiba di lokasi latihan militer, pasukan Rusia akan memperkuat posisinya sebagai bagian dari pelatihan pertahanan.

Pengembangan sistem S-400 dimulai pada akhir 1980-an, dan rudal mulai beroperasi pada 2007.

Rusia juga telah menjualnya ke negara-negara termasuk China dan Turki, dan pada November, para pejabat mengumumkan bahwa roket-roket itu dikirim ke India.

Baca Juga: 18.000 Makam Aneh Berbentuk Liontin Terekam oleh Citra Satelit di Kabupaten Khaybar, Arab Saudi

Analis internasional telah menggambarkan S-400 sebagai bisa dibilang sistem rudal permukaan-ke-udara strategis terbaik yang beroperasi saat ini, dan penjualan sistem telah dilobi secara agresif oleh AS.

Moskow sebelumnya telah mengumumkan bahwa tentaranya akan melakukan latihan bersama dengan pasukan Belarus pada Februari, sebagai bagian dari pemeriksaan kemampuan kedua negara untuk mengoordinasikan aksi militer bersama.

Oleg Voinov, seorang pejabat senior militer Belarus mengatakan, pasukan Rusia dan Belarus menggelar latihan Union Resolve dari 10-20 Februari.

Baca Juga: Ini 11 Pengakuan Aneh dari Korea Utara, Menemukan Sarang Unicorn dan Bisa Memproduksi Alkohol Tanpa Mabuk

"Sebelum itu, kedua militer akan berlatih penempatan kembali pasukan dan membentuk gugus tugas dalam waktu singkat ke arah yang berbahaya,” ucap Oleg Voinov.

Dikutip rt.com, Voinov juga menyatakan bahwa salah satu tujuan dari latihan tersebut adalah untuk berlatih memperkuat perbatasan negara.

Minggu ini, Departemen Luar Negeri AS memperingatkan bahwa latihan yang akan datang bisa menjadi tanda bahwa Rusia sedang merencanakan invasi ke Ukraina.

Baca Juga: Saat Kolam Dikuras, Ikan Dewa di Cibulan Menghilang, Misteri Itu Belum Terpecahkan

Seorang pejabat AS mengatakan, “Kami sangat waspada terhadap semua yang dilakukan Rusia."

"Fakta bahwa kita melihat pergerakan pasukan ke Belarus jelas memberi Rusia pendekatan lain jika mereka memutuskan untuk mengambil tindakan militer lebih lanjut terhadap Ukraina,” tambahnya.

Kremlin telah membantah bahwa mereka memiliki niat untuk menyerang tetangganya, Ukraina.***

Editor: Parama Ghaly

Sumber: RT.com


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x