AS Menyerukan Pertemuan Dewan Keamanan PBB tentang Ukraina yang Terancam Invasi Rusia

- 28 Januari 2022, 11:09 WIB
 Prajurit Ukraina memeriksa situasi di dekat perbatasan negara dengan Rusia. Amerika Serikat pada hari Kamis memanggil dewan keamanan PBB untuk bersidang membahas ancaman invasi Rusia.
Prajurit Ukraina memeriksa situasi di dekat perbatasan negara dengan Rusia. Amerika Serikat pada hari Kamis memanggil dewan keamanan PBB untuk bersidang membahas ancaman invasi Rusia. /UPI/Stanislav Kozliuk/EPA-EFE

ZONA PRIANGAN - Amerika Serikat pada hari Kamis menyerukan Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) untuk bersidang guna membahas ancaman Rusia terhadap Ukraina.

Duta Besar A.S. untuk PBB Linda Thomas-Greenfield mengatakan "perhatian penuh dewan diperlukan sekarang" pada masalah ini ketika negara itu menyerukan diskusi pada hari Senin dengan Rusia yang siap untuk menyerang Ukraina setelah menempatkan ribuan tentara di perbatasan bersama mereka.

"Anggota dewan keamanan harus benar-benar memeriksa fakta dan mempertimbangkan apa yang dipertaruhkan untuk Ukraina, untuk Rusia, untuk Eropa dan untuk kewajiban inti dan prinsip-prinsip tatanan internasional jika Rusia menginvasi Ukraina lebih lanjut. Ini bukan momen untuk menunggu dan melihat," kata Thomas-Greenfield.

Baca Juga: Tumpukan Tulang Manusia dan Hewan Ditemukan oleh Wanita yang Tinggal di Rumah Paling Berhantu di Dunia

Karena Rusia adalah anggota dewan keamanan pemegang hak veto, kelompok tersebut tidak dapat mengambil tindakan apa pun dalam pertemuan sebelumnya mengenai ketegangan Ukraina,lapor UPI.com, 27 Januari 2022.

Pejabat Rusia pada hari Kamis mengatakan bahwa tanggapan tertulis yang diberikan oleh Amerika Serikat dan NATO terhadap tuntutan keamanan Moskow tidak memadamkan kekhawatirannya tentang perluasan aliansi militer.

Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov mengatakan kepada wartawan di Moskow bahwa "tidak ada reaksi positif pada masalah utama" dalam dokumen yang dikirim oleh Amerika Serikat dan sekutunya karena Rusia mengancam untuk menyerang Ukraina sambil menuntut agar negara tetangga itu tidak diterima di NATO.

Baca Juga: Pria yang Kecanduan Pasang Lotre Ini Mengabaikan Kemenangan Rp14,39 Miliar pada Pemeriksaan Pertama

“Masalah utamanya adalah posisi kami yang jelas tentang tidak dapat diterimanya ekspansi lebih lanjut NATO ke Timur dan penyebaran senjata serang yang dapat mengancam wilayah Federasi Rusia,” kata Lavrov.

Halaman:

Editor: Didih Hudaya ZP

Sumber: UPI.com


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x