Natascha Komninou, seorang profesor di Universitas Thessaloniki dan kepala pusat penyelamatan cetacea Arion, mengatakan kepada Skai TV bahwa rahang bawah paus itu terluka parah dan tes darah menunjukkan paus itu menderita anemia.
"Dengan cedera besar seperti itu, segalanya menjadi sulit," katanya.
Baca Juga: Shamima Begum si Pengantin ISIS 'Bisa Kembali ke Inggris' Ingin Diadili dan Berakhir di Inggris
Paus paruh Cuvier sering menjadi mangsa baling-baling kapal, tetapi mereka juga sangat sensitif terhadap "polusi suara" dari aktivitas manusia, Komninou menambahkan.
Alexandros Frantzis, ahli biologi kelautan di lembaga nirlaba Pelagos Institute, minggu ini mengatakan paus itu bisa menjadi bingung karena penelitian seismik yang sedang berlangsung untuk hidrokarbon di Teluk Kyparissia di Yunani barat, salah satu habitat utama mamalia.
"Ini salah satu dari empat habitat terpenting di dunia untuk hewan-hewan ini".
"Kami menghancurkan rumah mereka ... untuk hidrokarbon," kata Frantzis kepada ERT.
Meskipun penampakan paus hidup sangat tidak biasa di Athena, bangkai paus kadang-kadang terdampar, terutama di pulau-pulau Yunani.
Paus berparuh Cuvier yang mati ditemukan di sebuah pulau kecil dekat Kreta pada tahun 2016, dan satu lagi ditemukan di pulau Naxos pada tahun berikutnya.***